Pemkot Yogya Motivasi Penerima PKH Untuk Mandiri
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta memotivasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mandiri. Terutama KPM yang kondisi sosial ekonomi sudah meningkat dengan kesadaran diri tidak mengikuti PKH. Salah satu motivasinya adalah memberikan bantuan modal usaha bagi KPM PKH yang lulus atau graduasi secara mandiri.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan untuk memberikan motivasi kepada penerima PKH diadakan workshop pragraduasi PKH. Ada 100 KPM PKH yang diundang mengikuti workshop secara bertahap. KPM PKH yang diundang itu dinilai secara sosial ekonomi sudah mampu berdasarkan hasil pengamatan para pendamping PKH.
“Harapannya dengan diberikan motivasi dan pembekalan akan muncul kesadaran untuk tidak ikut PKH atau graduasi mandiri,” kata Maryustion di sela workshop pragraduasi PKH di Ruang Bima Balai Kota Yogyakarta, Senin (24/10/2022).
Dia menegaskan PKH merupakan program nasional yang diampu Kementerian Sosial. Total penerima PKH di Kota Yogyakarta tahun 2022 sebanyak 12.887 KPM. Diharapkan setiap tahun penerima PKH bisa berkurang karena sudah bisa mandiri secara sosial ekonomi sehingga tidak tergantung bantuan pemerintah.
“Kami juga ingin bahwa keluarga itu tidak mengandalkan menerima bantuan pemerintah. Menjadikan keluarga mapan dan mandiri. Makanya kita berikan motivasi lewat kesadaran sendiri yang merasa sudah mampu tentu malu dapat bantuan,” paparnya.
Tion menjelaskan selama ini kepesertaan PKH bisa lulus atau graduasi karena secara alami dan mandiri. Graduasi alami karena sudah tidak memenuhi 7 komponen penerima PKH yaitu memiliki balita, istri hamil, anak SD, SMP, SMA, penyandang disabilitas dan lanjut usia. Sedangkan graduasi mandiri, dengan kesadaran sendiri keluar atau tidak mengikuti PKH karena sudah mampu secara sosial ekonomi.
“Untuk graduasi mandiri akan ada semacam stimulan (bantuan). Misalnya modal usaha dan sebagainya. Inilah sebetulnya motivasi dorongan kepada penerima manfaat untuk bisa mengakhiri dari PKH,” terang Tion.
Dia menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2023 akan menganggarkan untuk bantuan modal usaha bagi 50 KPM PKH yang graduasi secara mandiri. Mengingat dari hasil workshop pragraduasi tersebut diperkirakan tidak semua peserta akan siap untuk mandiri.
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi mengapresiasi kepada para PKM PKH yang hadir kita dalam proses pragraduasi. Pihaknya menyatakan Pemkot Yogyakarta mempunyai tanggung jawab besar dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satunya adalah keluarga penerima manfaat PKH yang harus dientaskan.
“Secara bertahap kita coba untuk terus mengurangi dan menyiapkan program-program yang harapannya bisa menciptakan keluarga yang mandiri Yogyakarta. Upaya graduasi ini tentu akan disinergikan dengan program-program lain di perangkat daerah. Misalnya dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM. Ini kami lakukan agar punya kemandirian usaha yang akhirnya bisa mensejahterakan masyarakat Kota Yogyakarta,” pungkas Sumadi. (Tri)