Launcing Jelajah Museum

Seiring dengan pencanangan Tahun Kunjung Museum 2010, Pemkot Yogyakarta mencanangkan program Jelajah Museum bertajuk Sahabat Museum atau Friends of Museum. Launching dilakukan oleh Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto dan bertempat di Museum Perjuangan dan Sandi Yogyakarta pada Sabtu (19/3).
 

 

Kegiatan yang diikuti sekitar 300 siswa SMP dan SMA dengan bersepeda ini mengambil start di Museum Perjuangan dan finish di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama. Rombongan sepeda dibagi dalam 6 (enam) kelompok dan mengunjungi semua museum yang ada di Kota Yogyakarta. Di garis finish, para peserta mendapatkan pembekalan tentang Museum Di Hatiku oleh Ketua Barahmus DIY, KRT Thomas Haryonagoro. Di samping itu peserta juga melakukan diskusi ringan berkaitan dengan permuseuman khususnya apresiasi mereka selama melaksanakan kegiatan jelajah ini. Kemudian peserta menuliskan opini tentang museum yang nantinya dinilai dan yang tulisannya terbaik akan diterbitkan di surat kabar yang ada di Kota Yogyakarta. Juga ditandatangani Kesepahaman Bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Barahmus DIY berkaitan dengan pengembangan museum yang ada di Kota Yogyakarta.

 
Dalam laporan Jelajah Museum, Kepala Dinas Pariwisata, Yulia Rustriningsih bahwa Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi sosialisasi dan internalisasi museum sebagai media transformasi nilai-nilai dan ilmu pengetahuan. Di samping itu diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan menambah gairah pengembangan museum yang ada di Kota Yogyakarta, juga Kota Yogyakarta dapat menjadi kota dengan predikat City of Museum. Jumlah museum di Indonesia adalah sebanyak 275 buah. 37 buah diantaranya berada di Propinsi DIY dimana 18 buah museum berada di wilayah administrasi Kota Yogyakarta. Selain itu juga banyak variasi jenis museum juga ada di Kota Yogyakarta seperti, Museum sejarah, Museum seni budaya, Museum perjuangan, Museum ketokohan dan Museum ilmu pengetahuan. Ini merupakan potensi yang besar, demikian ungkap Yulia.
 

 

Pada saat yang bersamaan, di Kota Yogyakarta juga dilaksanakan kegiatan Workshop Revisi UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya yang diikuti oleh kota-kota anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Workshop ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang akan dikirimkan ke DPR RI guna memberi masukan tentang revisi UU No. 5 Tahun 1992. Pihak-pihak yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Barahmus DIY serta didukung oleh beberapa instansi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Juga dihadiri oleh kota-kota Pusaka Indonesia seperti Sawahlunto, Jakbar, Bau Bau, Denpasar, Pangkalpinang, Ternate dan Banjarmasin. (byu)