Ajak LPMK Perhatikan Penyandang Disabilitas dalam Musrenbang   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk memenuhi dan memberikan perlindungan hak-hak bagi penyandang disabilitas. Salah satunya melibatkan penyandang disabilitas dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrebang). Masyarakat Kelurahan (LPMK) diajak untuk memperhatikan dan melibatkan penyandang disabilitas dalam Musrenbang.

Menurut Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi jumlah penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta cukup banyak yakni sekitar 3.400 orang. Penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok rentan yang harus diakomodir terkait pemenuhan dan perlindungan hak-haknya. Untuk itu pada tahun 2023, rencananya ada musrenbang tematik khusus bagi penyandang disabilitas.

“Kami di 2023 merencanakan ada musrebang tematik khusus penyandang disabilitas. Jadi mohon kepada LPMK di wilayahnya ada hal itu bisa diperhatikan atau diikutkan,” kata Sumadi, dalam pertemuan LPMK se-Kota Yogyakarta, Kamis (3/11/2022).

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta terkait musrenbang tematik khusus tahun 2023 bagi masyarakat kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Musrebang tematik itu bagian dari upaya Pemkot Yogyakarta untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas.

“Itu adalah upaya Pemkot Yogyakarta memiliki komitmen bersama untuk bagaimana mengangkat teman-teman kelompok rentan penyandang disabilitas. Aspek pemenuhan dan perlindungan hak-hak mereka harus kita jaga karena mereka adalah bagian dari masyarakat Kota Yogyakarta,” terangnya.

Sumadi mengapresiasi dengan keguyuban dan kebersamaan LPMK di Kota Yogyakarta, sehingga semua kegiatan bisa berjalan. Diharapkan kebersamaan itu dapat berlanjut ke depan.

Sedangkan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, Retnaningtyas, menyampaikan dalam pertemuan LPMK se-Kota Yogyakarta itu selain silaturahmi juga sosialisasi terkait musrenbang di 2023. Dia berharap keberadaan kampung yang sudah berkembang bisa memacu LPMK di wilayah lain untuk menggarap potensi di wilayah masing-masing.

Sementara itu Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Kota Yogyakarta, Ristyawati mengatakan Bappeda Kota Yogyakarta sudah melakukan sosialisasi musrebang tahun 2023 untuk perencanaan 2024 secara daring kepada 45 kelurahan. Dia menegaskan proses musrebang tahun 2023 secara umum tahapannya sama yakni pramusrenbang, musrenbang dan pascamusrenbang. Dalam tahapan musrebang juga mengundang kelompok rentan seperti disabilitas.

“Rencana musrebang pada Januari, sehingga pramusrenbang dilakukan sebelum Januari. Yang kami tekankan pada tahap pramusrebang, sudah ada konsep pembangunan dan draf usulan sebagai petunjuk, sehingga masyarakat yang memberikan masukan sudah tahu arahnya. Saat musrebang sifatnya sudah memprioritaskan usulan-usulan dan menyepakati,” tandas Ristyawati.(Tri)