Obah Kanthi Bungah Dorong Pemulihan Pariwisata Kota Jogja
Umbulharjo – Setiap sudut Kota Jogja itu menyenangkan, romantis, dan ngangeni. Inilah yang membuat orang selalu rindu dan ingin datang kembali ke Jogja.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi, dalam kegiatan Tandang Jogja Kreatif, pada Minggu (6/11) di kawasan Jalan Ipda Tut Harsono. Menurutnya acara tersebut merupakan salah satu cara untuk semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Jogja.
“Kita harus menyiapkan event wisata yang bisa menambah kunjungan, target kunjungan pada September lalu sebenarnta 2 juta wisatawan, tapi ternyata mencapai 5,1 juta pengunjung. Ini menunjukkan bahwa kerjasama lintas sektor bersama masyarakat dapat membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.
Kreativitas dan inovasi yang rekan-rekan dan bapak ibu semua lakukanlah, lanjut Sumadi, yang membuat hal tersebut tercapai. Sinergi antar OPD dengan stakeholder, kemantren, wilayah, dan masyarakat inilah yang harus terus dilanjutkan dan semakin dikuatkan.
“Kita harus terus bergerak melakukan aktivitas dengan gembira, dan tetap mengedepankan protokol kesehatan, sebab pandemi Covid-19 masih ada. Terima kasih kepada semua pihak, sinergi ini harus berlanjut, tidak berhenti hari ini. Gaungnya harus ada, supaya orang terus datang ke Kota Jogja,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko dalam laporannya mengatakan, tema Tandang Jogja Kreatif kali ini adalah Obah Kanthi Bungah, yang artinya bergerak dengan gembira. Dengan tujuan sebagai jargon penyemangat mengawali bulan menjelang akhir tahun, sebuah respon semangat untuk bergerak dalam masa pemulihan pandemi Covid-19.
“Kita bersyukur di DIY sudah masuk pada PPKM level 1, yaitu normal terbatas. Ini merupakan momentum yang pas untuk semakin memperbanyak event pariwisata dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kegiatan ini juga bentuk apresiasi kepada masyarakat yang antusias untuk bersama-sama bangkit, menggerakkan roda perekonomian Kota Jogja,” jelasnya.
Wahyu juga mengatakan, pada gelaran Tandang Jogja Kreatif kali ini melibatkan masyarakat Kampung Dipowinatan Mergangsan, yang akan membagikan 200 porsi bubur lemu kepada pengunjung dengan menggunakan uang kreweng dalam transaksinya. Selain itu juga diberikan hasil sertifikasi berbasis risiko kepada enam pelaku usaha jasa pariwisata.
“Ada empat hotel dan dua biro perjalanan pariwisata dengan risiko menengah rendah yang akan diberikan sertifikat. Ini merupakan bentuk insentif dari Pemerintah Kota Yogyakarta dengan berlakuknya regulasi baru perizinan usaha yang berbasis risiko bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Bhakti Mandiri Wisata Indonesia,” tutupnya.
Gelaran Tandang Jogja Kreatif turut dimeriahkan oleh hiburan berupa penampilan seni musik dan tari, juga edukasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta serta komunitas pecinta reptil dan burung. Selain itu terdapat stand UMKM dari 14 Kemantren dengan berbagai jenis produk kerajinan, fesyen, tanaman hias, dan kuliner. (Jul)