BAZDA KOTA JOGJA SALURKAN ZAKAT UNTUK PENDIDIKAN
BAZDA KOTA JOGJA SALURKAN ZAKAT UNTUK PENDIDIKAN
Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Yogyakarta menyalurkan bea siswa kepada 591 siswa anak pegawai kurang mampu dan 3359 siswa dari keluarga miskin tingkat SDN/MIN, SMPN/MTsN, SMAN/MAN/SMKN sekota Yogyakarta. Penyaluran ini dilakukan secara simbolis kepada 6 orang siswa penerima manfaat oleh Drs. H. Rapingun, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta di pendopo Balikota, Rabu,(14/07). Sumber dana bea siswa ini berasal dari zakat dan infaq profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Perusahan Tingkat Kota Yogyakarta di Yogyakarta.
Wakil Sekretaris BAZDA Kota Yogyakarta Misbahrudin, S.Ag melaporkan zakat dan infaq yang terkumpul dari bulan November 2009 hingga Juni 2010 sebesar Rp. 1.295.322.538,00. Menurutnya, penyaluran zakat dan infaq dibagi dalam 2 semester. Semester I, penyaluran zakat diprioritaskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) yakni pemberian bea siswa bagi putra putri pegawai (non PNS) yang kurang mampu dan siswa miskin Sekolah Negeri dan Madrasah Negeri di Kota Yogyakarta.
Misbahrudin menjelaskan beasiswa yang diberikan kepada siswa pegawai kurang mampu terdiri dari TK sebanyak 154 anak masing-masing menerima Rp. 250 ribu, menyusul SD/MI, 256 anak masing-masing Rp. 300 ribu, SMP/MTs, 119 anak masing-masing Rp. 400 ribu dan SMA/MA/SMK, 62 anak masing-masing mendapatkan Rp. 500 ribu. Sedangkan bagi Siswa miskin dari tingkat TK/SD/MI sebanyak 1806 per anak akan mendapat Rp. 150 ribu, SMP/MTs (657 anak) mendapat Rp. 200 ribu per anak dan SMA/MA/SMK (896 anak) masing-masing mendapat Rp. 250 ribu.
Zakat semester II akan disalurkan pada setiap tiga bulan sekali dalam program Jogja Cerdas dan Jogja berkualitas. “Program Jogja Cerdas yakni bantuan bimbingan belajar bagi putra putri pegawai kurang mampu dan siswa miskin SDN/MIN/ kelas VI, SMPN/MTsN kelas IX, dan SMA/MAN/SMKN kelas XII. Sedangkan Program Jogja berkualitas yaitu bantuan jariyah santri miskin Taman Pendidikan Al-Quran (TPA),” jelas Misbahrudin. Sedangkan, infaq semester II tahun 2010 akan disalurkan untuk program ibadah seperti bantuan tempat ibadah, bantuan syiar Islam, bantuan Masjid pada saat safarih tarawih Pemkot dan Kecamatan. Dan program muamalah meliputi santunan sakit opname, meninggal dunia, santunan bagi orang yang kehabisan bekal di perjalanan.
Zakat semester II ini juga akan membantu tiga orang anak ( kakak beradik ) yatim piatu dari keluarga kurang mampu yakni Cahaya Annisa Fathonah (SMP), M. Yahya Rochim (SD) dan Akbar Latief Mahendrata (SD). Ketiga anak ini akan dibiayai sampai lulus SMA.
Dijelaskan pula, pada semester I tahun 2010 muzakki munfiq yang menunaikan zakat dan infaq profesi melalui BAZDA kurang lebih berjumlah 6400 pegawai dari 7750 PNS Pemkot Yogyakarta termasuk Kantor Pertanahan, dan Kantor Kemneterian Agama Kota Yogyakarta. Namun dari jumlah ini yang menunaikan zakat profesi 2,5 persen baru mencapai 3000 pegawai, lainnya kurang dari 2,5 persen atau infaq.
Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta, Drs. H. Rapingun mengatakan bahwa zakat adalah ibadah berbentuk harta yang mengandung hikmah dan manfaat yang besar dan mulia baik yang berkenaan dengan orang yang berzakat maupun yang menerimanya. “Dengan berzakat berarti umat Islam telah mengamalkan salah satu rukun Islam yang mengantarkannya kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Berzakat juga berarti sarana bagi umat Tuhan untuk mendekatkan diri pada Allah, SWT, serta menanamkan sifat kemuliaan rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi yang membayar zakat,” ujar Rapingun. Rapingun menambahkan sebagian PNS di lingkungan Pemkot Yogyakarta telah memiliki kesadaran untuk menyerahkan zakatnya dan mempercayakan kepada BAZDA Kota Yogyakarta untuk dikelola. Untuk itu dirinya mengapresiasi niat baik para PNS Kota Yogyakarta dan berharap niat ini menjadi contoh dan teladan yang baik bagi yang lainnya.
Acara penyerahan zakat yang dihadiri oleh Muspida, DPRD Kota Yogyakarta, Muspika, para Camat dan Lurah, perwakilan dari sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan, MUI Kota Yogyakarta dan tokoh masyarakat ini diisi tauziah yang dibawakan Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas dari Universitas Muhammadyah Yogyakarta. (@mix)