Kota Yogya Siap Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

 


Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sedang mempersiapkan verifikasi Kota Sehat yang akan berlangsung pada tahun 2023 mendatang. Kota Yogyakarta ingin mempertahankan sebagai Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan Swasti Saba Wistara selama tujuh kali berturut-turut sejak tahun 2005. Oleh karenanya dibutuhkan kesiapan dalam pemberkasan seperti dokumen dan lokasi fokus (lokus) di tiap-tiap wilayah di Kota Yogyakarta.

Dalam upaya penyelenggaraan Kota Sehat ini tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan nomor 34 tahun 2005 dengan nomor 1138 / Menkes/ PB/ VIII/ 2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.

Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melaksanakan Sosialisasi Kota Sehat bersama tokoh masyarakat dan OPD terkait yang tergabung dalam Forum Kemantren Sehat, Forum Kabupaten Kota Sehat dan Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat. Kali ini Kemantren Danurejan menjadi fokus sosialisasi Kota Sehat, Senin (7/11) di Griya UMKM Kota Yogyakarta.

"Sosialisasi ini akan berakhir pada tanggal 9 November 2022 di Kemantren Mergangsan. Diharapkan masyarakat diseluruh kemantren ikut berpartisipasi dalam Kota Sehat di tahun 2023," ungkap Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Nur Wara Gunarsih, saat diwawancara.

Pihaknya mengatakan, Kementrian Kesehatan belum menetapkan tatanan yang akan dipakai pada lomba Kota Sehat tersebut. Akan tetapi Kota Yogyakarta tetap mempersiapkan 10 tatanan seperti di tahun 2021 yang meliputi tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman, Pasar Rakyat Sehat, Sekolah/ Madrasah Sehat, Rumah Ibadat, Pariwisata, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas Jalan, Perkantoran dan Perindustrian, Perlindungan Sosial serta Pencegahan serta Penanganan Bencana.

Penghargaan Swasti Saba Wistara ini diberikan setiap dua tahun sekali. Namun di tahun 2019 tidak dilaksanakan akibat pandemi Covid-19. ''Kita hanya peroleh sertifikat saja sebagai tanda bahwa Kota Yogyakarya menyelenggarakan Kota Sehat di tahun 2019," ujarnya Nur Wara Gunarsih.

Ia berharap, pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berperan aktif mengimplementasikan kesehatan di semua sektor kehidupan sehingga penghargaan tertinggi Swasti Saba Wistara dapat diperoleh kembali.

"Akan ada 45 kelurahan yang nantinya mengirimkan beberapa lokasi unggulan sesuai potensi yang ada di wilayah masing-masing untuk diikut sertakan dalam Kota Sehat tahun 2023. Untuk Penentuan lokasi unggulan terpilih akan segera diperoleh setelah tim forum Kabupaten/Kota Sehat dan tim pembina Kota Sehat melakukan verifikasi," jelasnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota nantinya melakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokus yang telah disepakati bersama di 14 Kemantren di Kota Yogyakarta. Diharapkan dengan demikian tercipta Kota Yogyakarta yang selalu bersih, nyaman, aman dan 
sehat untuk dihuni penduduk ataupun wisatawan.

Sementara itu, Mantri Anom Kemantren Danurejan Narotama sangat mendukung Kota Yogyakarta dalam lomba Kota Sehat tersebut. Ia mengungkapkan, sudah berkoordinasi kepada Posyandu, PKK untuk terus melaksanakan Gerakan Masyarakat (Germas) agar tercipta lingkungan dan warga yang sehat, kebersihan dan nyaman.

"Setiap minggunya kita rutin melakukan reresik/kerja bakti di lingkungan Kemantren Danurejan. Untuk itu kami siap mendukung lomba Kota Sehat sampai ke tingkat Nasional,'' ujar Narutama.

Hanya saja tambahnya, berkaitan dengan administrasi memang menjadi tantangannya. Namun pihaknya menyampaikan akan melakukan yang terbaik untuk Kota Yogyakarta tercinta agar di tahun 2023 mendapatkan kembali penghargaan Swasti Saba Wistara.

''Kaitannya dengan administrasi akan kita siapkan administrasi yang belum ada seperti dokumentasi kegiatan atau dokumen-dokumen lainnya. Kita juga akan ajukan Kelurahan Suryatmajan yang merupakan unggulan dari kemantren untuk mengikuti Kota Sehat tahun 2023," jelasnya. (Hes)