Meneladani Kejuangan Pahlawan, Membentuk Generasi Muda Tangguh - Liputan Khusus

'Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tentunya tidak diperoleh dengan cara yang mudah bahkan setelah merdeka pun banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi. Misalnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret, Peristiwa Jogja Kembali dan Serbuan Kota Baru. Generasi muda harus paham sejarah dan bisa meneladani kegigihan para pahlawan untuk diterapkan di era masa kini. Melalui Badan  Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta, anak-anak muda Kota Yogya diajak menjadi generasi masa kini yang tidak lupa akan sejarah bangsa.'

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta, Budi Santosa menyampaikan bahwa dalam mengenang jasa para pahlawan tentu perlu adanya tindakan monumental sebagai tindakan nyata. Kegiatan Bakesbangpol bersama dengan mitra kerja yang berasal dari berbagai elemen masyarakat dan instansi, melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan wawasan kebangsaan, mengatasi potensi konflik sosial, membina kerukunan umat beragama, pencegahan penyalahgunaan narkotika dan fasilitasi politik baik bagi pelajar, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Kota Yogyakarta.

“Pada Bidang Kesatuan Bangsa, Bakesbangpol Kota Yogyakarta menitikberatkan pada upaya-upaya untuk kondusifitas kesatuan bangsa itu sendiri yang didalamnya menumbuhkan rasa nasional, kebangsaan, mempertahankan ideologi bangsa dan mengamalkan Pancasila. Tentu saja, kegiatan yang kita lakukan untuk penguatan implementasi pancasila, membentuk karakter kebangsaan, kebhinekaan dan nasionalisme,” terang Budi pada Tim YKTV/Wartajogjakota di Kantornya beberapa waktu lalu.

Untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang telah gugur, kelompok subtansi ideologi wawasan kebangsaan ketahanan ekonomi sosial budaya dan keagamaan Bangkespol Kota Yogyakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperingati peristiwa perjuangan Serangan Umum 1 Maret, Peristiwa Jogja Kembali dan Serbuan Kotabaru.

Serangan Umum 1 Maret memiliki makna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan Negara, dampak yang ditimbulkan berasal dari dalam maupun dari luar karena peristiwa ini membuka mata Dunia Internasional bahwa Indonesia masih ada dan mampu memberikan perlawanan.

Peristiwa Jogja Kembali merupakan sebuah momentum dimana Bangsa Indonesia berhasil memenangkan kembali harga dirinya yang sempat terhempas. Sedangkan dalam konteks Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, peristiwa Jogja Kembali adalah penegasan, bahwa harga diri merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar maupun digadaikan.

Serbuan Kotabaru adalah salah satu upaya gerakan bersenjata yang pertama dilakukan oleh rakyat Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Serbuan ini bertujuan untuk merebut senjata pasukan Jepang yang masih berada di Jogja.

“Ketiga peristiwa ini menjadi sangat menarik karena peristiwa penting ini merupakan serangkaian perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Ketiga peristiwa ini, selain dengan upacara peringatan kami juga mengajak dan melibatkan seluruh masyarakat dan pelajar untuk melakukan ziarah ke makam para pejuang,” ujar Budi.

Pendidikan Karakter di Sekolah Kokohkan Jiwa Nasionalisme

Budi mengungkapkan pada kegiatannya Bakesbangpol Kota Yogyakarta tidak lepas dari memupuk rasa nasionalisme, misalnya dengan mengadakan sosialisasi dan seminar kebangsaan yang bisa mempertebal rasa nasionalisme sebagai Bangsa Indonesia.

“Bagimana implementasi perjuangan para pahlawan untuk generasi milnial, tentu harus ada sebuah upaya yang kami harus lakukan. Kami bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta ikut mengawal pendidikan karakter di sekolah khususnya SD dan SMP. Pendidikan karakter di sekolah dilakukan dengan memasang foto pahlawan, lambang2 negara dan menyanyikan lagu nasionalisme. Namun, hal tersebut belum cukup, perlu hal-hal yang menyenangkan untuk membangkitkan rasa nasionalisme pada pelajar di era saat ini,” ungkapnya.

Meningkatkan rasa nasionalisme pelajar tidak harus tentang perjuangan, Bakesbangpol Kota Yogyakarta mengajak pelajar meneladani perjuangan dengan menyelenggarakan lomba vlog dan karya esai. Selain itu juga memberikan konten-konten menarik yang memiliki nilai-nilai perjuangan. “Tidak hanya sekadar memberikan wawasan Kebangsaan Indonesia yang banyak, namun kita harus memberikan kesempatan anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka. Saya yakin, generasi milenial memiliki banyak ide dan gagasan yang menarik,” tambahnya.

Kota Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia, banyak keanekaragaman di dalamnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi acuan para generasi muda untuk terus meneruskan perjuangan para pahlawan dan terus menggali dan mempertahankan nilai-nilai luhur sejarah. Melalui kegiatan wawasan Ideologi Kebangsaan yang terus diupayakan Bakesbangpol generasi muda diharapkan mempertahankan nilai-nilai Patriotisme, Nasionalisme, jiwa gotong royong, kebersamaan dan nilai-nilai luhur yang dicontohkan para pahlawan. 

“Ayo, kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan menyesuaikan dengan umur kalian. Jika masih berada diusia bermain, bermainlah dengan baik. Apabila di usia belajar, maka belajarlah dengan baik dan mengisi waktu dengan kegiatan positif yang mencerminkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang gugur. Niatkan dalam diri, apa yang kita lakukan saat ini untuk kepentingan Bangsa dan Negara, Saya yakin, pemuda Kota Yogyakarta sangat luar biasa, memiliki gagasan cemerlang dan kreatif untuk Indonesia terus bergema dan tetaplah berprestasi,” ungkap Budi. (Chi)