Pemkot Yogya Gandeng Pihak Terkait Eliminasi Aids TB dan Malaria
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng pihak terkait untuk mencegah dan menanggulangi AIDS, Tuberkulosis (TB) dan Malaria. Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan komitmen dan kemitraan untuk percepatan eliminasi AIDS, TB dan Malaria di Kota Yogyakarta. Terutama untuk mencapai target eliminasi AIDS, TB dan Malaria pada tahun 2030.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan sudah ada peraturan presiden terkait eliminasi AIDS, TB dan Malaria pada tahun 2030. Oleh sebab itu harus diperlukan gerakan bersama dengan semua pihak terkait untuk mendukung eliminasi AIDS, TB dan Malaria.
“Kita sudah membuat rencana aksi daerah TB dan HIV/AIDS. Sekarang kita menggerakan semua pihak membuat komitmen dan kemitraan untuk dapat mencapai eliminasi AIDS TB dan Malaria pada tahun 2030,” kata Emma usai penandatangan komitmen percepatan eliminasi AID, TB dan Malaria bersamaan peringatan hari kesehatan nasional di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (11/11/2022).
Emma menyatakan pihak terkait yang diajak berkomitmen dan bermitra untuk mendukung eliminasi AIDS, TB dan Malaria adalah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Yogyakarta di antaranya Bagian Kesejahteraan Rakyat, Tata Pemerintahan dan kemantren. Termasuk organisasi profesi dan organisasi masyarakat terkait seperti Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Victory plus dan Aisyiyah.
“Ini adalah komitmen awal dan selanjutnya ada langkah dari masing-masing OPD terkait dan organisasi masyarakat dan organisasi profesi apa yang bisa mereka dukung untuk eliminasi AIDS, TB dan Malaria,” paparnya.
Dia menyebut kasus akumulasi AIDS di Kota Yogyakarta dari tahun 2004 sampai sekarang dan masih dalam perawatan sebanyak 1.470 pasien. Sedangkan kasus TB yang dirawat di Kota Yogyakarta ada 999 orang. Untuk kasus malaria di Kota Yogyakarta tidak ada atau zero. Namun diakuinya terkadang ada satu dua temuan Malaria karena kasus impor dari penduduk luar daerah ke Kota Yogyakarta.
“Makanya ini butuh dukungan semua pihak. Dinas Kesehatan tidak bisa semua. Karena misalnya untuk penyakit TB butuh lingkungan yang perlu pembenahan soal bedah rumah, itu bukan kewenangan Dinas Kesehatan. Jadi perlu ada peran-peran dari OPD lain dalam rangka menuju eliminasi AIDS, TB dan Malaria pada tahun 2030,” jelas Emma.
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi menyampaikan saat ini kondisi pandemi Covid-19, tapi ada penyakit-penyakit lain yang perlu menjadi perhatian bersama yaitu AIDS, TB dan Malaria. Mengingat ada target pada tahun 2030 harus zero dari AIDS, TB dan Malaria.
“Maka ini bukan ketugasan kami saja di pemerintah tapi harus berkolaborasi. Maka ada penandatanganan komitmen bersama karena kami tidak mungkin sendiri, Kita harus bersama-sama menyelesaikan penanggulangan AIDS, TB dan Malaria ini,” terang Sumadi.
Dicontohkan untuk edukasi hidup sehat dan mencegah penyakit tersebut ke anak-anak di sekolah maka perlu melibatkan dinas terkait pendidikan. Sumadi menegaskan untuk kebijakan terkait penanganan AIDS, TB dan Malaria, Pemkot Yogyakarta sudah menyiapkan tim percepatan penanggulangan penyakit itu dan sudah berjalan terus. Di samping itu menyiapkan program-program pendukung untuk pencegahan ketiga penyakit tersebut secara massif. Pihaknya meminta ada proses yang berkesinambungan dalam mencegah dan menanggulangi AIDS, TB dan Malaria di Kota Yogyakarta.(Tri)