Posbindu HUT Ke-51 KORPRI Deteksi Penyakit Tidak Menular

 

 

Umbulharjo - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan melalui pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Senin (14/11).

Kegiatan ini sebagai rangkaian HUT Ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Yogyakarta. Harapannya kegiatan ini bisa mendeteksi dini dan memantau faktor risiko PTM terutama di lingkup Pemkot Yogyakarta.

Kegiatan ini tidak diikuti semua pegawai Pemkot Yogya. Hanya ada sekitar 10 persen pegawai dari Pemkot Yogyakarta yang berjumlah 500 orang ikut skrining dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Pendaftaran skrining tersebut melalui laman posbindu.jogjakota.go.id

Faktor risiko PTM ini meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani berharap dengan diselenggarakannya posbindu selama empat hari kedepan terhitung sejak 14-17 November 2022 ini diharapkan seluruh pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta selalu terjaga kesehatannya dan terhindar dari PTM.

''Setiap harinya para pegawai sudah terjadwal dimasing-masing OPD. Karena kuota sangat terbatas maka hanya 500 orang yang mendaftar melalui online yang kita tangani," jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, perlunya skrining sejak dini seharusnya pada rentan usia 15-59 tahun agar dapat melakukan pencegahan sejak dini terhadap PTM. Setidaknya selama satu tahun sekali pegawai ataupun masyarakat melakukan skrining secara mandiri. 

''Tidak hanya bagi pegawai Pemkot Yogyakarta saja namun untuk semua masyarakat Kota Yogyakarta. Bahkan skrining bisa dilakukan di puskesmas ataupun RW berposbindu. Hal ini untuk mendeteksi sejak dini resiko adanya PTM," kata Lana.

Sementara, salah satu pegawai Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Eqia Arum mengatakan, sudah beberapa kali mengikuti skrining yang diselenggarakan oleh Pemkot Yogyakarta. Pihaknya sangat antusias karena dengan kegiatan seperti ini bisa memantau kesehatan terutama kolesterol dan gula darah.

"Sudah beberapa kali mengikuti skrining seperti ini. Apalagi pendaftarannya dipermudah dengan mendaftar melalui akun Jogja Smart Service (JSS)," ujarnya. (Hes)