KERJA BAKTI MASAL BERSIH KALI CODE PECAHKAN REKOR MURI

Kerja bakti masal membersihkan Kali Code sepanjang 20 kilometer berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan  yang mengerahkan  ribuan warga dari berbagai elemen seperti Kodim 0734, Brimob, Karang Taruna, FKPPI, Paksi Katon, Pramuka, Warga Bantaran Sungai, Gereja dan Masjid, Perguruan Tinggi dan masyarakat pencinta sungai dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai kerja bakti terpanjang membersihkan sungai.  Pemecahan rekor MURI membersihkan sungai ini sebelumnya diciptakan kabupaten Demak , tanggal 5 Juli 2010 berupa membersihkan sungai sepanjang 16 kilometer.

Penyerahan Piagam rekor MURI dilakukan Manajer MURI Sri Widayanti kepada Wakil Walikota mewakili Pemkot Yogyakarta serta Paguyuban Pamerti Code dan PT. Pesona Cipta sebagai pemekarsa di Kantor PT. Pesona Cita jalan Nyi Tjondrolukito, Mlati Sleman Yogyakarta.

Kerja bakti masal yang bertemakan Sejuta Cinta Sejuta Pesona Kali Code  ini dimulai pukul 07.00  hingga 10.00. Kegiatan membersihkan sungai Boyong  - Code dimulai dari jembatan Redjodani  kabupaten Sleman sampai jembatan Tritunggal  di Sorosutan  Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diprakarsai oleh paguyuban Pamerti Kali Code dan PT. Pesona Cipta, sebuah lembaga outsourching serta  didukung oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Badan Lingkungan Hidup Propinsi DIY, Dinas Pengairan Propinsi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dan PPLH Regional Jawa.

Untuk mendukung kerja bakti masal ini Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 5 truk dan 10 motor  roda tiga pengangkut sampah yang disiagakan di lima Posko di wilayah Kota Yogyakarta.

Wakil Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti yang ditemui di lokasi jembatan Tungkak Yogyakarta mengatakan  untuk menciptakan dan mewujudkan kali yang bersih dibutuhkan kesadaran bersama  dari semua elemen masyarakat. Dirinya menambahkan komitmen yang dibangun dan kebersamaan menjadi tujuan akhir dari kegiatan  ini. “ Kita harus memiliki komitmen dan kebersamaan dalam menumbuhkan rasa cinta pada sungai dan berusaha menciptakan sungai Code yang bersih. Inilah tujuan akhir dari kegiatan ini,” tambah Haryadi.

Haryadi menandaskan indikator sederhana bahwa masyarakat  sudah betul-betul mencintai sungai dapat dilihat dari rumah-rumah di bantaran sungai apakah pintu utamanya sudah mengarah ke sungai atau belum. “ Kalau semua pintu rumah  sudah mengarah ke sungai berarti masyarakat sudah sadar dan sudah betu-betul mencintai sungai. Apalagi ditambah tidak membuang sampah sembarangan ke sungai,” ucap Haryadi.

Haryadi berharap masyarakat tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan  sampah tetapi setiap saat menjaga  sungai  dengan baik dan dapat menjadikan sebagai tempat bercengkerama warga yang ada di bantaran sungai tersebut.

Haryadi juga berharap kerja bakti masal ini bisa membangkitkan semangat  dan kesadaran masyarakat, khususnya  warga di sepanjangn sungai Code maupun warga kabupaten Sleman yang berada sejalur dengan sungai Code.

Sementara itu, ketua Pamerti Code Totok Pratopo  berharap peristiwa pemecahan rekor MURI ini merupakan awal  dari kebersamaan masyarakat, pemerintah, dan swasta untuk menciptakan terwujudnya kali Code Nol sampah pada tahun 2010 ini. (@mix)