Mbak dan Mas Kamwis Promosikan Wisata dengan Cara Kreatif

Mergangsan – Yogyakarta sebagai kota wisata, potensi yang dimiliki sangat banyak mulai dari wisata sejarah, budaya, belanja dan kuliner, hingga buatan seperti kampung wisata. Untuk mengembangkan dan mempromosikannya dengan konsep kreatif salah satunya adalah melalui pemilihan Mas dan Mbak Kampung Wisata (Kamwis).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, dalam kegiatan Pengukuhan Mas dan Mbak Kampung Wisata (Kamwis) dan FGD Kelembagaan Pariwisata di Hotel Pandaran, Prawirotaman, pada Selasa (22/11).

Sebanyak 36 Mas dan Mbak Kamwis dari 18 kampung wisata di Kota Yogya telah terpilih, setelah melalui tahap seleksi pada 11 dan 12 November lalu. Wahyu Hendratmoko mengatakan, Mas dan Mbak Kamwis berperan sebagai brand ambassador, menjadi garda terdepan dalam mempromosikan potensi kampung wisata.

"Mas dan Mbak Kamwis bertugas mempromosikan potensi masing-masing kampung dengan cara yang kreatif dan inovatif melalui berbagai media. Lewat pemilihan Mas dan Mbak kampung wisata ini juga untuk membuka jalan regenerasi kepengurusan, mendorong potensi kampung wisata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya secara resmi mengukuhkan 18 pasang Mas dan Mbak Kamwis. Pihaknya berharap agar setiap pasangan yang telah dikukuhkan memiliki komitmen untuk membangun citra positif kampungnya masing-masing.

“Mas dan Mbak Kamwis ini perannya sebagai Public Relations untuk membangun dan membentuk image dari kampung wisata. Maka kemampuan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan itu sangat penting, sebagai modal untuk membuat konten promosi kampung wisata,” ujarnya.

Dalam memproduksi konten, lanjut Aman, juga perlu disesuaikan dengan media promosi yang digunakan. Strategi pemasarannya diimbangi dengan kemampuan menulis konsep konten apa yang akan dibuat, dan media mana yang dipakai. Di sisi lain Aman Yuriadijaya juga berpesan, agar kelembagaan kampung wisata berfokus pada penguatan ekosistem.

“Penguatan ekosistem kelembagaan, poin pentingya adalah pada membangun interaksi, kolaborasi, dan memperluas jejaring dengan lintas sektor. Agar pengembangan potensi kampung wisata dapat berjalan optimal, dibarengi dengan peningkatan ekonomi pariwisata,” tambahnya. (Jul)