Januari Warga Kota Yogya Wajib Pilah Sampah Mandiri

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memilah sampah anorganik dan organik. Salah satunya yang dilakukan pada kegiatan Sarasehan Bank Sampah Kemantren Kraton Kota  Yogyakarta, Senin (28/11) di Pendopo Kelurahan Panembahan Yogyakarta. 

Kegiatan sarasehan bank sampah ini merupakan yang ke lima kalinya yang dilakukan DLH Kota Yogyakarta. Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya yang pada kesempatan ini hadir berharap di tahun 2023 selama tiga bulan terhitung mulai bulan Januari, Februari dan Maret masyarakat diminta memaksimalkan pemilahan sampah dari rumah tangga. 

"Fokus kita di tiga bulan ini adalah jenis sampah anorganik seperti logam, kardus, benda pecah belah. Hal ini butuh dukungan dan kerjasama dari bank sampah, RW, pelapak, Kemantren serta Kelurahan,''ujarnya.

Tidak hanya melakukan pemilahan sampah saja, namun Aman berharap selama kurun waktu tiga bulan tersebut masyarakat bisa terbiasa atau melakukan penyesuaian pemilahan sampah anorganik dan sampah organik. "Diharapkan agar semua pihak terkait kepentingan ikut permasalahan di TPST Piyungan agar dapat cepat terselesaikan," katanya.

Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, setidaknya setiap harinya ada sekitar 260 Ton sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dari jumlah sampah 260 Ton ini 60 persennya adalah sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.

"Mau tidak mau, suka tidak suka mulai awal Januari mewajibkan setiap warga memilah sampah organik dan anorganik. Semoga dengan upaya ini dapat mendapatkan hasil yang maksimal," ujarnya.

Selain adanya pemilahan dari rumah tangga juga akan dilakukan monitoring dan sosialisasi. Untuk monitoring di kelurahan dilakukan seperti halnya tim monitoring pada saat PPKM Mikro yang melibatkan wilayah, tokoh masyarakat, Satpol PP serta pihak-pihak terkait.

Sementara itu, salah satu anggota bank sampah di RW 04 Kelurahan Kadipaten Taufik mengatakan, di wilayahnya sudah menerapkan pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Kita sudah punya 90 tempat sampah untuk sampah anorganik. Tempat ini disebar kepada warga yang untuk dapat memilah sampah rumah tangga," ujarnya. (Hes)