Nikah Bersama di Stadion Kridosono Simbol Dilapangkan Rezeki Pengantin

Gondokusuman - Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menjadi saksi nikah pada acara Nikah Bersama Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang dilaksanakan di Studion Kridosono, Kamis (8/12). Acara ini merupakan salah satu rangkaian peringatan satu abad NU dengan tujuan memberikan fasilitas gratis para jomblo mencari pasangan dan menikah sesuai dengan tuntunan sekaligus menjadi solusi bagi pasangan yang belum menikah secara resmi.

Aman Yuriadijaya menyampaikan Pemerintah Kota Yogakarta menyambut baik dan apresiasi yang tinggi kepada segenap panitia penyelenggara Forum Taaruf Indonesia (Fortais), Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) DIY  dan pihak-pihak lainnya, atas penyelenggaraan kegiatan ‘Nikah Bersama 1 Abad NU’.

“Saya sangat mengapresiasi yang tinggi kepada Fortais dan seluruh pihak terkait, yang melaksanakan nikah bersama di Studion Kridosono, dengan nikah massal aspek-aspek yang berkaitan dengan keluarga sekaligus bagian dari mewujudkan ketahanan sosial masyarakat dapat tercapai. Semogan pernikahan yang dilaksanakan di lapangan ini, semoga menjadi simbol di lapangkan semuanya, mulai dari rejeki keluarganya dan sakinah mawadah warohmah,” ujar Aman.

Ketua Fortais Indonesia, Ryan Budi Nuryanto menyampaikan Nikah Bersama Satu Abad NU merupakan sebagai wujud komitmen yang berperan aktif gotong royong bangkit bersama pasca pandemi, sekaligus mewujudkan pasangan sakinah ber-Pancasila.Nikah bersama ini diikuti oleh 11 pasangan dari berbagai wilayah seperti Kota Yogya, Sleman dan Bojonegoro. Peserta usia nikah bersama ini dengan rentang usia 19 hingga 66 tahun.

“Acara nikah bersama ini tidak dipungut biaya, gratis. Bahkan peserta nikah massal mendapatkan fasilitas gratis mahar atau cincin kawin perak seberat dua gram, seperangkat alat solat dan bendera NU. Selain itu juga mendapat fasilitas rias dan busana pengantin, dokumentasi, dokumen pernikahan hingga tasyakuran,” ungkap Ryan.

Ryan mengungkapkan pernikahan yang dibangun ini dapat mewujudkan generasi yang berkualitas melalui pembangunan keluarga berketahanan, sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera lahir dan batin serta tercukupi segala apsek kebutuhan baik keagamaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, serta cinta.

Salah satu pasangan nikah bersama, Alfitra Surya Wibawa (21) dan Agnes Dewi Astuti (22) mengaku bahagia dapat mengikuti nikah massal. "Kita ingin membuat cerita yang unik untuk bisa diceritakan ke anak cucu besok," terangnya. (Chi)