Gunungketur Terpilih Desa Cantik, Wujudkan Data Akurat dan Pembangunan Tepat Sasaran


Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman Yogyakarta terpilih sebagai nominasi 25 Besar Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tingkat Nasional. Kesempatan ini disambut optimis Pemerintah Kota Yogyakarta untuk maju ke tahapan selanjutnya, yaitu 12 besar Desa Cantik tingkat Nasional Tahun 2022.

Melalui Program Desa Cantik yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI diharapkan desa menjadi subjek krusial sebagai ujung tombak pembangunan nasional. Oleh karena itu, Desa harus memiliki data yang lengkap dan akurat sehingga program yang dilaksanakan menjadi tepat sasaran. 

Oleh karenanya dalam penilaian Desa Cantik tingkat Nasional, BPS RI berkunjung secara langsung ke Kota Yogyakarta untuk melakukan Field Evaluation / Ground Check Tim Visitasi, Rabu (14/12) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta.

Kunjungan ini disambut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Lurah Kelurahan Gunungketur, Mantri Pamong Praja Kemantren Pakualaman dan segenap stakeholder terkait. 

Lurah Kelurahan Gunungketur Sunarni mengatakan, telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk menunjang Desa Cantik di wilayahnya, kegiatan yang dilakukan di antaranya, Pembinaan dan Pendampingan Statistik, Sosialisasi Kegiatan Desa Cantik, Pelatihan Pembina Statistik Desa, dan Penyediaan Aplikasi serta Diseminasi Statistik.

Harapannya melalui penilaian ini Kelurahan Gunungketur terus berupaya dalam program percepatan penguatan statistik sektoral secara nasional dan sebagai salah satu implementasi Program Satu Data Indonesia.

”Harapan kami tentu kegiatan Desa Cantik ini dapat mendukung program yang sudah ada, baik di tingkat Kelurahan, maupun bagi Pemkot Yogyakarta secara umum. Untuk itu dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan sumber daya yang ada untuk menunjang suksesnya Kelurahan Gunungketur menjadi percontohan untuk kelurahan lainnya di Kota Yogyakarta,” jelas Lurah Kelurahan Gunungketur Sunarni.

Selain itu, Kelurahan Gunungketur selama ini telah melakukan kegiatan dengan mendapatkan pendampingan, mulai dari pengumpulan, pemeriksaan, pengelolaan hingga penyajian data dari kolaborasi dan sinergi antara BPS Kota Yogyakarta dengan tim Dinkominfosan Kota Yogyakarta. 

”Kita terus melakukan pembinaan, pendataan dan pengelolaan secara langsung ke masyarakat. Dengan demikian keterkaitan masyarakat dan peran mereka sangat dibutuhkan dalam menunjang kelancaran Desa Cantik ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Tri Hastono mengungkapkan, adanya Desa Cantik ini mengutamakan data statistik secara konkrit. Dimana data menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan. 

Untuk itu, peran Diskominfosan Kota Yogyakarta dalam program Desa Cantik ini antara lain melakukan penguatan infrastruktur jaringan di Kota Yogyakarta, menyediakan jaringan internet, dan Layanan Pusat Data.

Tak hanya itu adapun Penyediaan website OPD sebagai sarana diseminasi data dan informasi, melakukan pendampingan, penyediaan sistem basis data Desa Cantik, visualisasi data, serta melakukan pengembangan dan keberlanjutan integrasi data Desa Cantik dengan sistem informasi eksekutif dan penerapan di semua kelurahan di Kota Yogyakarta.

”Data yang valid akan berdampak ke masyarakat dengan pengelolaan dan pemanfaatan data di kelurahan yang harus selaras dengan prinsip Satu Data Indonesia,” ungkapnya.

Selanjutnya, Statistisi Pertama Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Sri Astutiningsih mengatakan, terimakasih telah disambut baik oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan memberikan selamat kepada Kelurahan Gunungketur terpilih dalam 25 besar Desa Cantik tingkat Nasional.

”Terimakasih kepada Kelurahan Gunungketur dengan keterbatasan yang ada sudah memberikan yang terbaik untuk Kota Yogyakarta yang dirangkum dalam Program Desa Cantik,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, data yang ada dapat dikelola dengan baik oleh pengguna data ataupun desa itu sendiri sehingga ke depannya data yang ada di desa mudah diakses dan dimanfaatkan dalam pembangunan.

”Harapannya desa tidak lagi sebagai subjek pembangunan namun desa menjadi objek dalam pembangunan desa itu sendiri, semangat untuk Kelurahan Gunungketur,” katanya. (Hes)