212 Buruh Pabrik Rokok di Kota Yogya Terima BLT DBHCHT
GONDOKUSUMAN - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022 kepada 212 karyawan PT. Taru Martani. Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi pada Jumat (16/12) di Taru Martani Yogyakarta.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, PT Taru Martani Yogyakarta merupakan satu-satunya pabrik tembakau di Kota Yogyakarta.
Dalam pemberian BLT DBHCHT, PT.Taru Martani Yogyakarta ini merupakan tahun kedua pemberian bantuan sosial kepada buruh pabrik tembakau PT.Taru Martani, dimana sebanyak 212 orang nantinya akan menerima Rp 1.200.000, sehingga total yang diberikan sejumlah Rp 254 juta.
Pihaknya berharap, dana yang diberikan dapat meningkatkan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan dibidang cukai serta pemberantasan barang kena cukai ilegal.
"Kita bekerjasama dengan Bank Jogja dalam penyaluran dana BLT bagi 212 orang pekerja di PT.Taru Martani Yogyakarta. Harapannya, semua pekerja terbagi rata dalam penerimaan BLT tahun 2022 dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya saat sambutan.
Penggunaan BLT DBHCHT di Kota Yogyakarta selaras dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian bantuan Langsung Tunai Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
Selanjutnya, Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengungkapkan, anggaran DBHCHT dibagi ke beberapa bidang antara lain 50 persen diberikan untuk bidang kesejahteraan masyarakat, 25 persen untuk bidang penegakan hukum, dan 25 persen untuk bidang kesehatan.
"Dari penganggaran sebesar 50 persen di bidang kesejahteraan masyarakat tersebut masih dibagi lagi untuk alokasi lainnya yakni 20 persen untuk kegiatan peningkatan keterampilan kerja dan 30 persen untuk kegiatan pemberian bantuan langsung tunai bagi buruh pabrik rokok dan petani tembakau,'' jelasnya.
Ia berharap, PT Taru Martani Yogyakarta terus memberikan kualitas yang terbaik, sehingga banyak wisatawan tertarik untuk datang ke Kota Yogyakarta. Terlebih PT Taru Martani sudah berusia ratusan tahun sejak 1918 didirikan.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Taru Martani Yogyakarta Nur Achmad Affandi mengungkapkan, terimakasih untuk kedua kalinya diberikan BLT DBHCHT, ini merupakan bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan buruh karyawan.
"Terimakasih pemberian BLT ke 212 orang karyawan kami. Harapannya pemberian ini sebagai pendorong karyawan lebih baik lagi dan tertib dalam melakukan setoran cukai di Kota Yogyakarta," ujarnya.
Setidaknya per tahun PT Taru Martani Yogyakarta memproduksi sebanyak 256 ton tembakau kering. Hal ini meningkat pesat hingga 340 persen dibandingkan empat tahun lalu yang hanya mencapai 58 ton.
"Hingga saat ini kita pasarkan sampai ke luar negeri seperti di Eropa, Jerman, Swiss, Belanda dan Amerika. Untuk Asia ada di Jepang dan Thailand dan sebagian juga kita pasarkan lokal, hanya saja kelasnya berbeda," katanya. (Hes)