Peringatan Hari Ibu Dukung Pembangunan Responsif Gender di Kota Yogya
Umbulharjo – Peringatan Hari Ibu sesungguhnya adalah penghargaan bagi semua perempuan di Indonesia, atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, dan negara. Hal ini dikatakan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi, dalam Puncak Acara Peringatan Hari Ibu ke-94, Senin (19/12) di Ruang Bima Balai Kota Yogyakarta.
Sumadi memaparkan, jumlah penduduk bekerja di Kota Yogya 49 persen perempuan dan 51 persen laki-laki. Sementara jumlah perempuan yang bekerja sebagai pengusaha 48,5 persen dan laki-laki 51,5 persen. Artinya ada perbedaan tipis antara perempuan dan laki-laki sebagai pekerja dan pengusaha di Kota Yogya.
“Data ini menunjukkan bahwa kita semua, laki-laki dan perempuan punya hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Yogya. Peringatan Hari Ibu kita jadikan sebagai refleksi dan penghargaan atas perjuangan perempuan baik di ranah publik maupun ranah domestik,” paparnya.
Pada kesempatan ini, atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta, ujar Sumadi, terus mendukung pembangunan responsif gender yang kuat. Dengan menetapkan nilai dan isu gender sebagai bagian dari program pembangunan, serta menetapkan program afirmasi kepada kelompok rentan.
“Kami juga terus memastikan agar ruang publik menjadi tempat yang ramah dan aman bagi perempuan. Supaya para perempuan dapat semakin berdaya dalam berbagai bidang. Kita telah melihat sendiri bagaimana perempuan berperan besar dalam semangat kewirausahaan di Kota Yogya. Seperti pemilik usaha yang terafiliasi dengan Gandeng Gendong, UMK di seluruh Kemantren, serta pengusaha perempuan,” jelasnya.
Di samping itu, tambah Sumadi, perlu kita pahami bahwa Peringatan Hari Ibu pada hari ini juga merupakan bagian dari penyadaran bersama bahwa perempuan berhak memiliki akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan. Adanya sinergi berbagai organisasi wanita di Kota Yogyakarta diharapkan mampu memantapkan langkah dan membulatkan tekad dalam percepatan pembangunan masyarakat, khususnya bagi perempuan.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta, Suni Fatmah mengatakan, melalui momentum Peringatan Hari Ibu kali ini harapannya bisa mendorong kemandirian perempuan di Kota Yogya, tidak hanya kemandirian ekonomi tapi juga pendidikan, sosial, politik, budaya, hukum, dan lainnya. Serta turut mendukung peningkatan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan berperspektif gender.
“Pada momen ini tentunya bisa membawa pengaruh positif bagi perempuan dan masyarakat pada umumnya, untuk selalu menghargai hak-hak perempuan, begitu juga dalam peningkatan kesetaraan gender sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan dalam keluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya. (Jul)