RUMAH SAKIT JOGJA DIRESMIKAN WALIKOTA

RSUD Kota Yogyakarta yang selama ini dikenal dengan Rumah Sakit Wirosaban berganti nama menjadi Rumah Sakit Jogja. Rumah sakit milik Pemkot Yogyakarta ini naik status dari kelas C menjadi kelas B, sekaligus ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Dengan begitu diharapkan Rumah Sakit Jogja mampu memberikan layanan prima dan terutama berorientasi pada kepuasan masyarakat.

Pergantian nama dan logo baru ini secara resmi berlaku mulai Jumat 1 Oktober 2010. Peresmian dilakukan oleh Walikota Yogyakarta H.Herry Zudianto ditandai dengan penanaman pohon perindang dan penandatanganan prasasti. Walikota yang pada kesempatan itu datang bersepeda beserta rombongan pejabat kepala SKPD juga sekaligus meresmikan Masjid Al Ikhsan  di komplek Rumah Sakit Jogja.

Penambahan fasilitas baru yang telah selesai dibangun, direnovasi dan direlokasi berupa bangsal dengan 44 tempat tidur dengan nama baru ruang Edelweis. Bangsal PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif), pelaynan Elektromedik (endoscopy) dan beberapa poli : bedah, obstetric, anak dan tumbuh kembang, kulit kosmetik.

Direktur Rumah Sakit Jogja, dr. H. Mulyo Hartana,Sp.PD mengatakan, “Seiring pergantian nama ini kami membangun brand image (pencitraan) rumah sakit yang lebih positif. Perlu kerja keras untuk mewujudkan visi menjadikan RS Jogja sebagai pilihan utama dalam pelayanan perumahsakitan. Kami membangun tekat yang kuat dan kebersamaan untuk meninggalkan hal-hal buruk di masa lalu dan menyongsong masa depan yang lebih baik.”

Walikota berharap perubahan nama ini sekaligus sebagai titik tolak hijrah RS Jogja menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah pelayanan yang dilakukan dengan totalitas, integritas dan loyalitas. RS Jogja dapat
memberikan pelayanan kesehatan dengan sentuhan hati. Secara fisik hijrah ini diharapkan dapat membawa RS Jogja lebih tertata, lebih lengkap didukung tenaga kesehatan yang berintegritas. “Kepada seluruh jajaran RS Jogja saya ucapkan selamat berkarya. Semoga Allah memberikan petunjuk kepintaran piker dan kebeningan hati. Amiin”. (ism)