PDIN Wadah Pengembangan Riset dan Desain Produk Industri
GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengajak para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta. Termasuk mendorong peningkatan daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) lewat keberadaan PDIN.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto mengatakan keberadaan PDIN di Yogyakarta menjadi wadah pengembangan riset dan desain produk industri. Rencana PDIN di Yogyakarta melayani pembuatan desain produk, pendampingan, konsultasi, workhshop dan bimbingan teknis. Pada tahap awal akan fokus pada 3 komoditas yakni perkayuan, logam, fesyen dan turunannya.
“Dengan keberadaan PDIN harapannya daya saing IKM Yogya yang ada di sentra-sentra itu bisa meningkat kualitasnya,” kata Tri Karyadi ditemui di sela temu stake holder PDIN Yogyakarta, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya selama ini sebagian besar pelaku IKM dalam membuat produk tidak memakai desain dan tidak punya prototype sehingga terkadang asal buat saja. Dengan keberadaan PDIN para pelaku IKM bisa berkonsultasi, membeli atau memesan desain produk di PDIN. Desain produk yang akan dibuat di PDIN dipastikan memiliki standar, mampu mengantisipasi dan mengestimasi desain beberapa tahun ke depan.
“Harapan kami IKM sering di sini (PDIN) bertemu dengan desainer-desainer produk yang lain. PDIN juga akan menyediakan konsultan HAKI (hak kekayaan intelektual) untuk melindungi karya desain. Pastinya PDIN akan mendukung IKM di Yogya," paparnya.
Pihaknya menegaskan keberadaan PDIN bukan memproduksi massal produk, Namun prototype desain produk. Sedangkan produksi massal bisa di sentra-sentra industri atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam Kota Yogyakarta. Tri Karyadi menyebut sudah ada skema kerja sama dengan perusahan yang bergerak pada alat-alat permesinan yang akan memesan desain di PDIN.
“Keberadaan PDIN tidak saja untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing produk IKM. Tapi juga bisa merespon peluang pasar desain produk industri dunia. Untuk itulah dengan keberadaan PDIN kita akan bangun sinergitas antar ekosistem industri yang ada di berbagai daerah, tidak hanya Kota Yogyakarta,” terang Tri Karyadi.
Untuk itu pihaknya mengundang berbagai pemangku kepentingan dalam pertemuan itu agar bisa berkolaborasi mengembangkan desain produk industri. Dalam kegiatan tersebut juga dikenalkan berbagai fasilitas di PDIN, salah satunya ruang pamer yang menampilkan berbagai produk IKM di Yogyakarta di antaranya fesyen, kerajinan, produk kayu seperti gitar dan permainan kayu.
Dia menyampaikan PDIN di Yogyakarta akan beroperasional secara resmi pada 7 Juni 2023 saat HUT Pemkot Yogyakarta. Namun pada Januari 2023 mulai operasional percobaan awal. Kelembagaan yang mengelola PDIN akan berbentuk badan layanan usaha daerah yang melekat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam di bawah Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta.
Salah satu pelaku IKM yang memanfaatkan ruang pamer PDIN, Khairul Muzaki Syarif mengaku senang dan mengucapkan terima kasih bisa dilibatkan memamerkan karya di PDIN. Dia mengembangkan produk gitar berbahan kayu dengan merk Zakkzakk di Nagan Tengah Patehan Kraton Kota Yogyakarta. Produk gitar Zaki sudah menjadi langganan musisi seperti gitaris Band Shaggy Dog. “Harapannya dengan adanya tempat seperti ini bisa kolaborasi dan produk saya bisa dibuat prototype di sini,” ucap Zaki. (Tri)