Pemkot Yogya Bakal Revitalisasi Pasar Sentul Usung Arsitektur Indis
PAKUALAMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta akan merevitalisasi bangunan Pasar Sentul di Jalan Sultan Agung pada tahun 2023. Revitalisasi Pasar Sentul itu bagian dari penataan kawasan cagar budaya Pakualaman. Selama pembangunan revitalisasi Pasar Sentul, para pedagang akan menempati shelter sementara.
“Ini bagian penataan kawasan cagar budaya Pakualaman, sehingga dilakukan revitalisasi Pasar Sentul,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani, Kamis (12/1/2023).
Dia menyampaikan revitalisasi Pasar Sentul itu untuk menata pedagang Pasar Sentul yang memiliki Kartu Bukti Pedagang (KBP) dan Kartu Identitas Pedagang (KIP). Selama ini total ada sekitar 529 pedagang di Pasar Sentul. Revitalisasi itu juga terkait dengan rencana penataan para pedagang di Lapangan Alun-alun Sewandanan ke depan.
“Selama ini (bangunan) Pasar Sentul kalau secara standar SNI belum, tapi tidak semua harus SNI karena disesuaikan lokasi. Tapi dalam penataan didasarkan pada perda pasar yang memuat ukuran modulnya dan itu sudah dipenuhi,” paparnya.
Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta untuk teknis revitalisasi dan penempatan pedagang di shelter sementara. Setelah rencana teknis revitalisasi dan lainnya dari Dinas PUPKP siap, seperti gambar, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta akan menyosialisasikan kepada para pedagang.
“Kalau dari PUPKP sudah siap, kami akan sosialisasikan ke pedagang. Mudah-mudahan Februari-Maret sudah bisa disosialisasikan. Kami sudah memberikan sedikit info juga ke paguyuban pedagang,” tambah Ambar.
Sementara itu Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto mengatakan rencana untuk revitalisasi Pasar Sentul akan ada penambahan lantai dari satu lantai, menjadi dua lantai ditambah rooftop. Penambahan lantai itu karena mempertimbangkan adanya rencana penataan pedagang Lapangan (alun-alun) Sewandanan dari provinsi ke depan.
“Untuk memudahkan pedagang dan pembeli, akan ada travelator seperti di Pasar Prawirotaman. Konsepnya ada kios dan los. Kami usahakan luasannya sesuai perwal minimal dua meter persegi,” terang Fakhrul.
Revitalisasi bangunan Pasar Sentul itu menggunakan dana keistimewaan DIY sekitar Rp 24,8 miliar. Dia menyatakan revitalisasi itu masuk dalam penataan kawasan cagar budaya Pakualaman sehingga menggunakan dana keistimewaan. Untuk arsitektur revitalisasi Pasar Sentul mengusung gaya Indis sesuai bangunan di sekitar. Arsitektur gaya Indis itu berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY.
“Arsitektur Indis pada bagian fasad bangunan. Tidak murni seratus persen Indis karena kios ada rolling door,” ujarnya.
Dia menjelaskan rencana tahapan revitalisasi Pasar Sentul dimulai dengan pembangunan shelter sementara bagi para pedagang di wilayah Batikan Umbulharjo. Shelter itu menggunakan lahan calon Kantor Kelurahan Pandeyan dan tanah milik Pemda DIY. Saat ini pembangunan shelter sementara pedagang Pasar Sentul dalam proses lelang pengadaan.
“Setelah pedagang menempati shelter, masuk pembongkaran aset bangunan dulu. Baru masuk pembangunan revitalisasi, pada awal Mei kami harap sudah mulai pembangunan sampai pertengahan Desember,” tandas Fakhrul. (Tri)