Dinkes Yogya Edukasi Bahaya Es Asap di Sekolah

 


Umbulharjo - Baru-baru ini jajanan smooky snack atau es asap tengah menarik perhatian masyarakat khususnya anak-anak. Namun siapa sangka kandungan nitrogen yang menghasilkan asap dapat menyebabkan efek bagi kesehatan. 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menghimbau kepada masyarakat terutama anak-anak untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut.

Meskipun laporan kasus cedera ini di Kota Yogyakarta masih jarang terjadi, namun untuk menghindari potensi bahaya yang lebih fatal perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dengan menginformasikan dan mendidik konsumen dan vendor atau produsen tentang resiko nitrogen untuk makanan minuman.

Kepala  Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, himbauan ini berdasarkan dari Kementerian Kesehatan RI dalam mengurangi potensi resiko Nitrogen cair atau LN, melalui Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap  Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji pada tanggal 6 Januari 2023. 

"Kita sudah lakukan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah mengenai himbauan untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut. Jika dikonsumsi dapat menyebabkan efek pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, pernafasan cepat, dan sesak nafas," ujar Lana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/1). 

Tak hanya itu, efek yang dapat ditimbulkan bila kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan luka bakar dingin yang parah dan radang dingin.

"Jika menghirup uap nitrogen yang terlalu banyak maka uap akan dikeluarkan melalui hidung. Namun bila tidak semua uap dikeluarkan melalui hidung maka bahaya resikonya adalah dapat terhirup masuk ke paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernafas atau sesak nafas yang cukup parah. Karena paru-paru yang mestinya disuplai oksigen malah digantikan oleh nitrogen,"

Nitrogen cair atau LN adalah nitrogen berbentuk cair yang memiliki suhu sangat rendah atau sangat dingin, dapat mencapai minus 200 derajat Celcius dengan tekstur yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengubah rasa jika digunakan pada makanan.

Nitrogen cair ini berfungsi untuk mempercepat pembekuan suatu produk dan bukan merupakan bahan tambahan pangan, ini sesuai dengan PerPOM No 20 Th 2020 tentang bahan penolong.

Oleh karenanya, pihaknya mengungkapkan jika akan dikonsumsi, harus dipastikan bahwa residu atau sisa nitrogen cair yang digunakan dalam membantu proses produksi sudah tidak ada lagi dalam produk pangan.

"Jika anak-anak ingin mengkonsumsi hidangan yang disajikan dengan LN maka orang dewasa harus mendampingi atau mengawasi mereka. Konsumen harus menunggu beberapa menit sampai hidangan berhenti menguap. Hal ini menandakan hidangan telah sesuai dengan suhu kamar sehingga terhindar dari cedera termal," jelasnya.

Selain itu, konsumen juga harus meniup makanan ringan yang dilapisi LN agar menguap sepenuhnya dan tidak ada yg tertinggal pada pori-pori makanan sebelum dikonsumsi/ditelan. Konsumen tidak boleh menyentuh sisa LN pada dasar wadah, bila ada.

Bila ada ketidaknyamanan setelah mengkonsumsi makanan yang terpapar LN, maka harus segera mencari pertolongan medis dengan datang ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit  secepatnya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar (SD) Minggiran Riyati Susilistriastuti mengatakan, pemberitahuaan himbauan larangan es asap ini telah disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melalui media online seperti whatsapp grup.

Pihaknya mengatakan, untuk jajanan diluar sekolah sejak lama sudah dilarang. Sehingga diharapkan siswa hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi bekal dari rumah ataupun makanan yang dijual dikantin sekolah.

"Akhir-akhir ini kita berikan himbauan kepada siswa dan wali murid untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbahaya seperti makanan yang terlalu manis, asin dan pedas. Sehingga diharapkan siswa selalu sehat tidak mengalami sakit akibat makanan yang di makan dan faham akan bahaya larangan mengkonsumsi makanan tersebut,"  jelasnya.

 

*Foto diatas merupakan ilustrasi salah satu jajanan anak SD