Tim RFL PMI Kembali Satukan Keluarga Yang Terpisah
Tim RFL PMI Kota Yogyakarta kembali berhasil mempersatukan keluarga yang terpisah pada tanggal 12 November 2010. Kali ini keluarga yang berhasil disatukan adalah keluarga Bapak Widiyono (89) yang sedang sakit dicari oleh anaknya yang saat ini berdomisili di Bogor. Informasi terakhir bahwa beliau dievakuasi bersama sang istri menuju pos pengungsian.
Anton dan Jono yang merupakan anak dari Bapak Widiyono sudah 3 kali keliling rumah sakit dan pos pengungsian untuk mencari sang bapak. Tm RFL PMI Kota Yogyakarta yang mendapat permohonan pencarian orang hilang dari saudara Anton bergerak melakukan pencarian. Dengan mengumpulkan data dari pos pengungsian dan cross check dengan rumah sakit yang ada di seputar wilayah Kota Yogyakarta, akhirnya didapatkan keterangan keberadaan Bapak Widiyono
Bapak Widiyono yang sedang sakit dengan ditemani sang istri dirawat di RS Harjo Lukito karena mengalami penurunan kondisi yang mengkhawatirkan ketika dievakuasi. Sudah lebih dari satu pekan mereka berada di sana. Kondisi Bapak Widiyono juga sudah mengalami peningkatan setelah mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit.
Setelah mendapatkan informasi dari Anton bahwa dari Bogor akan menjemput mereka berdua, Tim RFL PMI Kota Yogyakarta mendatangi Bapak Widiyono beserta istri untuk cross check data serta menyampaikan kabar penjemputan. Keluarga dari Bogor yaitu Jono beserta istri berangkat dari Bogor 11 November 2010 sore dengan mobil pribadi. Keduanya sampai di RS Harjo Lukito pada tanggal 12 November 2010 pukul 09.40 WIB. Sedangkan Tim RFL sudah hadir sejak pukul 5.00 mendampingi istri Bapak Widiyono yang sudah menanti kehadiran putranya.
Air mata bahagia mengalir ketika keluarga ini dipertemukan. Istri Bapak Widiyono tak henti memeluk sang suami untuk melampiaskan kebahagiaannya. namun suasana haru lenyap seketika menjadi tawa riuh ketika Ibu Widiyono minta agar diantar pulang terlebih dahulu untuk menurus ayamnya yang lupa diberi makan dan dilepas dari kandang. Dijelaskan oleh Jono bahwa dia sudah memberi makan, melepas ayam peliharaannya, serta rumah sudah dirapikan. Ibu Widiyono akhirnya tenang. Rupanya hal inilah yang membuat Jono dan istrinya terlambat sampai rumah sakit.
Menurut Jono, sang ibu sudah sering dibujuk untuk tinggal bersama keluarga di Bogor tapi selalu menolak. Namun karena adanya bencana kali ini akhirnya sang ibu berhasil dibujuk untuk pindah. `Kalau tidak ada bencana, ibu pasti tidak mau diajak pindah ke Bogor. Kalau sekarang mau tidak mau ya harus mau. Apalagi juga mempertimbangkan kondisi bapak`, Kata Jono.
(Anggun Gunadi, Kominfo PMI Kota Yogyakarta)
