560 siswa terima beasiswa Siswa Berprestasi

Sebanyak 560 siswa menerima beasiswa bagi peserta didik berprestasi di masing-masing kelurahan se-Kota Yogyakarta.  Acara Pemberian Beasiswa bagi Peserta Didik Berprestasi Tahun Akademik 2009/2010 yang berlangsung Senin (15/11) di Ruang Utama Atas Balikota. Dalam sambutannya Wakil Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa prestasi siswa harus selalu ditingkatkan, setiap nilai sebagai catatan sejarah kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dimana setiap siswanya harus selalu berprestasi. Ditambahkan Haryadi Suyuti siswa juga harus ingat orang tua ikut berperan dalam keberhasilan siswa. Mereka selalu berdoa dan prihatin untuk keberhasilan putra/inya. Demikian sambutan Wakil Walikota disusul penyerahan secara simbolis beasiswa.
Dalam laporan kegiatan Plt. Kepala Dinas Pendidikan kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, SE, M.Si, Kegiatan ini bertujuan pemberian beasiswa adalah mengapresiasi peserta didik atas keberhasilan memperoleh nilai  terbaik di masing-masing kelurahannya, memberikan motivasi tambahan kepada peserta didik yang memiliki KMS maupun non KMS, sebagai bagian dari upaya penuntasan wajib belajar 12 tahun dan sebagai pemetaan prestasi belajar antar wilayah Kota Yogyakarta.
Beasiswa diberikan kepada peserta didik Kelompok Pemegang KMS dan Non KMS peringkat 1 dan 2, sehingga tiap kelurahan sebanyak 16 siswa, dengan rincian 2 KMS dan 2 Non KMS tiap jenjang pendidikan dengan besaran dana untuk SD peringkat 1 Rp 700 ribu, Peringkat 2 Rp 500 ribu, SMP Peringkat 1 Rp 800 ribu, Peringkat 2 Rp 600 ribu, SMA peringkat 1 Rp 900 ribu SMA peringkat 2 Rp 700 ribu SMK Peringkat 1 sebanyak 1 Juta Peringkat 2 Rp 800 ribu sehingga masing-masing kelurahan jika kuota siswa terpenuhi akan menyerap dana sebesar Rp 12 juta.
Peserta Didik penerima beasiswa sebanyak 560 orang atau 77,7 % dari 720 kuota se-Kota. Dana yang terserap sebanyak Rp 416.900.000. Ungkap Budi Asrori, kendala yang dihadapi dalam penetapan penerima beasiswa adalah tidak semua kelurahan memiliki lulusan lengkap pada semua jenjang pendidikan sehingga serapan dana sangat sulit mencapai 100% selain itu publikasi dan sosialisasi sudah optimal tetapi masih banyak yang terlambat mengumpulkan syarat-syarat penerimaan beasiswa. (byu)