Pengolahan Sampah Pasar se-Kota Yogya Dipusatkan di Giwangan
Umbulharjo – Pasar merupakan salah satu tempat yang turut menyumbang sampah dalam jumlah besar setiap harinya. Untuk itulah Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan menjadikan Pasar Giwangan sebagai pusat pemilahan dan pengelolaan sampah dari seluruh pasar rakyat di Kota Jogja.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar menjelaskan, 10 persen dari 260 ton sampah Kota Jogja yang dibawa ke TPA Piyungan berasal dari 29 pasar rakyat di Kota Jogja. Bahkan saat libur panjang volume sampah bisa mencapai 30 ton per hari.
“Kita harus melakukan sesuatu untuk terlibat aktif, kaitannya dengan Gerakan Zero Sampah Anorganik dengan pemilahan dan pengelolaan sampah yang dipusatkan di Pasar Giwangan. Target kami melalui pemusatan pengelolaan sampah pasar, bisa menurunkan volume sampah Kota Jogja hingga 7 ton,” jelasnya saat lakukan tinjauan pengelolaan sampah di Pasar Giwangan, Rabu (18/1).
Jadi setiap hari kami akan mengambil semua sampah dari 29 pasar rakyat, untuk di bawa ke Pasar Giwangan, lanjut Ambar. Kemudian dilakukan pemilahan, mana organik, anorganik, sampah yang masih bisa didaur ulang, dan mana yang benar-benar residu.
“Ada 20 pasar yang sudah memiliki bank sampah sendiri. Jadi yang di Pasar Giwangan akan fokus jadi pusat pengelolaan, karena kita butuh lahan yang luas, dan di sini dinilai masih cukup untuk melakukan kegiatan tersebut. Sampah organik diolah jadi kompos, kemudian anorganik dikumpulkan untuk nanti disalurkan ke bank sampah. Kami kerja sama dengan paguyuban pedagang dan petugas kebersihan,” lanjutnya.
Dalam waktu dekat, Ambar juga mengatakan akan dibuat Kantor Administrasi Manajemen Pengelolaan Sampah, yang berlokasi di Aula Lantai 2 Pasar Giwangan. Dengan tujuan mendorong manajemen persampahan dan pengelolaannya makin baik, melihat lebih jauh perkembangannya, dan berapa angka penurunannya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpendapat, pusat pengelolaan sampah di Pasar Giwangan relatif sudah cukup memenuhi kriteria apa yang diharapan, kaitannya dalam upaya menurunkan volume sampah melalui Gerakan Zero Sampah Anorganik.
“Secara random sampling, sudah cukup memenuhi kriteria dari apa yang kita bayangkan. Ini merupakan gambaran bahwa dari 29 pasar rakyat di Kota Jogja ini volume sampahnya relatif besar, sehingga tentu harapannya dengan proses pemilahan yang semakin baik, dapat berkontribusi dalam penurunan jumlah sampah pasar yang dibawa ke TPA Piyungan,” tambahnya. (Jul)