Moderasi Beragama Kuatkan Harmonisasi Sosial di Yogya

Gondokusuman-Pemerintah Kota bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pemberdayaan umat dan moderasi beragama bagi takmir Masjid se-Kota Yogyakarta.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif mengatakan tujuan digelarnya FGD tersebut adalah untuk memperkuat moderasi beragama guna mengukuhkan toleransi serta harmonisasi sosial di Kota Yogyakarta.

Acara ini dibuka oleh Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi. Pihaknya pun sangat mengapresiasi acara tersebut mengingat Kota Yogakarta memiliki komunitas yang beragam dan kaya akan budaya.

"Dengan meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi umat beragama, kita juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan kesetaraan sosial," katanya di Masjid Syuhada, Selasa (24/01/2023).

Dengan adanya FGD ini, lanjutnya, para peserta dapat berbagi pemikiran dan ide tentang bagaimana cara meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi umat serta penguatan moderasi beragama di Kota Yogyakarta.

"Pemberdayaan ekonomi dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga untuk mengembangkan usaha mereka, serta meningkatkan kualitas pendidikan," jelasnya.

Dalam materi yang disampikannya, Sumadi menjelaskan berbagai cara untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi, salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja yang adil dan inklusif.

"Ini bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja yang sama bagi semua orang, tanpa memandang agama atau latar belakang sosial ekonomi," katanya.

Selain itu, tambahnya, dukungan finansial dan pelatihan untuk memulai bisnis yang inklusif juga dapat membantu dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi umat selanjutnya.

"Secara keseluruhan, pemberdayaan ekonomi umat merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif, dimana semua orang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi mereka tanpa adanya diskriminasi apapun," katanya.

Menurutnya hal tersebut akan membantu dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis di antara berbagai golongan masyarakat yang beragam.

Terkait keharmonisan di Kota Yogyakarta, Sumadi sangat bersyukur sampai saat ini kota Yogyakarta masih dalam kondisi yang sangat kondusif dan aman untuk melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing.

Hal ini berkat adanya saling pengertian dan saling menghormati di antara umat beragama.

"Untuk itu, hal ini harus terus dipertahankan, dipelihara serta ditingkatkan, sehingga predikat Kota Yogyakarta sebagai kota toleransi dapat terus dijaga," ujarnya.

Ia menegaskan jika Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan kerjasama antar umat beragama serta mengurangi aktivitas ekstrimisme.

"Kami yakin hal ini dapat terwujud mengingat karakter masyarakat Kota Yogyakarta yang dinamis, dengan memegang teguh dan menjunjung tinggi norma-norma serta etika persaudaraan dan kekeluargaan pada ajaran agamanya masing-masing yang dianut," jelasnya. (Han)