Pemkot Yogya Berikan Hiburan Edukatif Online untuk Anak melalui Starla
Gondokusuman - Story Telling Anak Online atau Starla jadi salah satu inovasi yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK).
Pustakawan Ahli Muda DPK Kota Yogyakarta Sri Anik Lestari mejelaskan, Starla merupakan tayangan story telling atau bercerita yang disuguhkan kepada masyarakat khususnya anak-anak setiap dua pekan sekali secara rutin.
Program yang dimulai sejak Mei tahun 2022 ini merupakan upaya memperkaya, dan meningkatkan kemampuan literasi anak melalui cerita. Starla dapat diakses di kanal Youtube Perpustakaan Kota Yogyakarta, di mana para Pustakawan menyajikan berbagai ragam cerita dalam bentuk audio visual.
“Kegiatan mendongeng melalui Starla ini dilaksanakan secara daring karena penyampaian informasi dapat menjangkau lebih banyak audien. Masyarakat bisa mengakses Starla kapan pun dan dimana pun, bisa menggunakan gawai atau perangkat komputer, tidak terikat pada tempat dan waktu,” jelasnya pada Selasa (24/1).
Seiring perkembangan waktu, Anik mengatakan, Starla terus dikembangkan pada beberapa unsur yaitu tema cerita, jenis dan teknis bercerita, teknik animasi, serta peningkatan kemampuan bercerita dari para Pustakawan.
"Setiap cerita disampaikan dengan cara semenarik mungkin. Pustakawan kami menggunakan sejumlah peraga untuk mendukung cerita yang disampaikan, seperti boneka atau wayang, menjiwai peran tokoh dalam cerita, bernyanyi, dan bermain musik, agar cerita semakin hidup," katanya.
Tujuan awal adanya Starla adalah memfasilitasi anak-anak yang tidak bisa datang ke perpustakaan karena pandemi Covid-19, ujar Anik. Supaya literasi terus berjalan, maka kami hadirkan Starla. Dengan sasaran utama anak-anak, dan orang tua yang ingin menyajikan cerita atau dongeng menarik bagi anak mereka.
“Sejauh ini sudah ada 34 episode Starla, pilihan cerita yang disampaikan dalam bentuk audio visual dipilih secara selektif, sesuai dengan usia anak yang menjadi sasaran utama. Sebagian besar adalah cerita rakyat, ada juga fabel, legenda, fiksi dan lainnya yang diambil berdasarkan referensi buku," ujarnya.
Anik berharap, dengan adanya Starla dapat meningkatkan kegemaran membaca buku sebagai wahana rekreasi melalui cerita, meningkatkan imajinasi, memperkaya kosa kata, melatih keterampilan berbahasa serta mendapatkan pesan positif dari cerita.
“Sejalan dengan fungsi perpustakaan yaitu sebagai sarana pendidikan, sekaligus memberikan layanan kepada masyarakat, meningkatkan literasi, minat mbaca, menambah wawasan dan pengetahuan, serta mencerdaskan bangsa,” tambahnya. (Jul)
Akses Starla di sini Youtube Perpustakaan Kota Jogja