Sejahterakan Keluarga dengan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 

Gondomanan - Pemerintah Kota Yogyakarta serahkan 114 alat kontrasepsi KB kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada kegiatan Bakti Sosial Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Awal Tahun 2023 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (01/02). Bantuan alat kontrasepsi diserahkan oleh Staf Ahli Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudo dan diterima langsung oleh Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Mohammad Komarudin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad menyampaikan kegiatan ini sebagai salah satu upaya dalam pengendalian dan mempertahankan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran. Pelaksanaan program KB di Kota Yogyakarta dilaksanakan secara terpadu dengan BKKBN DIY dan Fasilitas Kesehatan Pemberi Layanan KB serta berkolaborasi dengan stakeholder terkait.

"Penggerakan Pelayanan KB adalah upaya pemberian layanan KB dan Kesehatan Reproduksi kepada Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum terlayani salah satu metode kontrasepsi khususnya Metode Kontrasepsi Modern di Fasilitas Kesehatan bagi calon akseptor KB yang menghendaki layanan KB dengan mudah dan terjangkau," jelasnya.

Adapun sasaran program KB di Kota Yogyakarta berdasarkan data NEWSIGA tahun 2022 yang ditarik pada bulan Desember 2022 yaitu jumlah PUS 35.392 orang dengan Unmetneed KB 28,03 persen dan peserta KB Aktif 56,97 persen.

"Target kami tahun 2023 untuk KB IUD 1275 akseptor, KB Implan 304 akseptor, Metoda Operasi Wanita (MOW) sejumlah 63 operasi dan Metoda Operasi Pria (MOP) sejumlah tujuh operasi. Harapannya, keluarga yang sudah tidak ingin menambah anak akan menjadi keluarga yang sejahtera dan nyaman," ungkapnya.

Wirawan Haryo Yudo menyampaikan rasa terima kasih terhadap RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, yang telah berkenan untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan ketahanan keluarga sejahtera. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk para peserta dengan dapat mengakses layanan KB secara gratis dan memperoleh edukasi tentang KB.

"Kita berharap nantinya dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) akan menjadi bagian dukungan dalam pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk guna menciptakan generasi yang unggul," ujarnya.

Mohammad Komarudin menyampaikan rasa terima kasih dan berharap kerjasama ini dapat terjalin hingga masa mendatang dan menjadi kegiatan yang rutin. "Dengan menggunakan alat kontrasepsi tentu dapat mengatur kehamilan sehingga efeknya dapat memaksimalkan pengasuhan anak sehingga tumbuh anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting," tambahnya.

Salah satu akseptor, Sutini (41) menyebutkan memutuskan menggunakan KB IUD yang memiliki jangka panjang yaitu delapan tahun. "Saya sudah memiliki dua anak dan mengingat umur sudah 41 tahun rasanya akan lebih nyaman jika menggunakan KB IUD," ungkapnya. (Chi)