Kolaborasi Singapura- Pemkot Yogya Lahirkan Inovasi Berbasis Design Thinking


Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta dipilih oleh Pemerintah Republik Singapura sebagai kota yang menjadi bagian pembinaan pelatihan ide inovasi berbasis Design Thinking dari tahun 2019 hingga tahun 2023 melalui program Civil Service College atau CSC.

Melalui kerjasama ini diharapkan Kota Yogyakarta dapat bekerjasama dengan positif antar kedua negara yaitu Republik Indonesia dan Republik Singapura.

Hal ini disampaikan oleh Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi yang berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, baik dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat dari segi ekonomi, etika dan identitas kebudayaan.

“ASN pemerintah daerah perlu meluncurkan inovasi-inovasi yang komprehensif mampu menjawab kebutuhan publik dengan pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan dan konsisten. Terlebih dalam kemajuan teknologi informasi yang telah menjadikan informasi menjadi borderless,” ujar Sumadi saat sambutan, Rabu (8/2) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta.

Pihaknya juga menyampaikan sangat mendukung adanya kolaborasi ini, dengan adanya program-program yang dapat memajukan pelayanan publik di Kota Yogyakarta.

”Kami juga mendukung untuk terlaksananya program-program lain yang relevan demi memajukan pelayanan publik di Kota Yogyakarta. Terutama dapat diakomodir oleh CSC sehingga ASN kami dapat terus ter-upgrade kompetensinya melalui pengalaman pembelajaran langsung pelayanan publik di Singapura,” ujarnya.

Sementara itu, Assistant CEO Internasional CSC Roger Tan mengungkapkan, sangat apresiasi atas antusiasme peserta Design Thinking Program yang selama ini selalu menyambut dengan baik. Ia berharap untuk terus bersemangat hingga selesainya kegiatan.

''Peserta workshop Design Thinking diharapkan untuk dapat menyebarluaskan dan menerapkan design thinking kepada khalayak. Agar apa yang didapat bisa disalurkan dan menjadi informasi baru bagi lainnya," ujarnya.

Selanjutnya Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono mengatakan, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN), agar mampu menciptakan inovasi yang berkualitas.

Ia mengatakan, pada akhir tahun 2019 Pemerintah Kota Yogyakarta memberangkatkan 20 orang pegawai untuk mengikuti Pelatihan Design Thinking yang diselenggarakan oleh lembaga Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
 
Selanjutnya, diadakan pelatihan Penumbuhan Ide Inovasi Berbasis Metode Design Thinking yang kembali dilaksanakan pada tahun 2021 sebanyak satu kali dan pada tahun 2022 sebanyak  dua kali.

“Dari hasil pelatihan tersebut telah dihasilkan banyak ide inovasi. Seperti inovasi yang direview pada saat fase satu pelatihan design thinking tahun 2019 dari 13 inovasi, yang masih berlanjut sampai tahun ini, yakni tahun 2023 berjumlah delapan inovasi dan pada pelatihan  Design Thinking Tahun 2022 dihasilkan 20 ide inovasi,” jelasnya.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kualitas inovasi,  Bappeda Kota Yogyakarta ikut serta dalam menyelenggarakan penghargaan bagi inovasi yang diciptakan oleh pegawai Pemkot Yogyakarta yaitu Anugerah Inovasi Perangkat Daerah (AIPD).

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kadri Renggono mengungkapkan, pengalamannya dalam melihat berbagai inovasi pelayanan publik di Singapura yang dapat menjadi inspirasi.

“Melihat berbagai inovasi yang ada di Singapura ini membuat saya bersama LAN menyelenggarakan acara serupa yang dapat diikuti banyak pejabat publik yaitu kegiatan workshop Design Thinking di Pemerintah Kota Yogyakarta,” katanya.

Ia berharap agar kolaborasi antara CSC Singapura dengan Pemerintah Kota Yogyakarta tidak berhenti di sini, tetapi dapat dilanjutkan dalam berbagai bentuk kegiatan lainnya, baik itu di Kota Yogyakarta maupun Singapura.
 
“Kami sangat berharap agar CSC Singapura dapat memfasilitasi kegiatan peningkatan kompetensi para pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Yogyakarta di Singapura agar dapat melihat dan mengalami langsung kemajuan pelayanan publik di Singapura,” jelasnya.

Semenjak adanya pelatihan ini, beberapa daerah banyak yang ingin berkunjung ke Kota Yogyakarta untuk mengetahui metode penumbuhan ide inovasi design thinking diantaranya ada dari Kabupaten Kudus, Kota Makassar, dan Kota Bantul.

“Semoga praktek baik ini dapat berkelanjutan sebagai kurikulum inovasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintah yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat,” ujarnya. (Hes)