Pemkot Yogya Launching Kanal Tunggal Pembayaran


Umbulharjo – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama dengan Bank Indonesia dan BPD DIY melaunching Kanal Tunggal Pembayaran, Jumat (24/2) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta.

Kegiatan ini sekaligus sebagai High Level Meeting (HLM) dalam rangka sinergi anggota Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Yogyakarta.  

Acara ini sebagai upaya digitalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yaitu upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital.

Fungsi dari Kanal Tunggal Pembayaran ini untuk menyediakan kemudahan bagi OPD di Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melakukan pelayanan transaksi yang dapat di akses data tagihan secara terpusat.

"Dengan adanya integrasi kanal tunggal dan Qris Dinamis maka akan mempermudah transaksi pembayaran oleh wajib pajak atau wajib retribusi," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Budiharto Setyawan saat sambutan.

Sehingga jika ada penambahan jenis retribusi ataupun pajak derah yang dapat dibayarkan melalui transaksi elektronik akan meminimalisir proses pengembangan sistem yang disediakan oleh bank atau perusahaan fintech.

Hal ini juga akan mengurangi potensi masalah dari sisi infrastruktur integrasi antara sistem perbankan atau fintech dan sistem yang diselenggarakan oleh Pemkot Yogyakarta.

Selain itu, pihaknya mengatakan, penerapan digitalisasi dalam transaksi keuangan daerah berdampak positif dalam pendapatan daerah sekaligus pengelolaan ekonomi dan keuangan daerah, melalui Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan Optimalisasi Pendapatan serta Realisasi Belanja Daerah di masa krisis.

Pada hasil Championships TP2DD 2022 lalu, Budiharto Setyawan memberikan ucapan selamat kepada Penjabat Walikota Yogyakarta, atas prestasi TP2DD meraih nominasi TP2DD Berkinerja Terbaik se Jawa-Bali untuk Kategori Kota. Capaian ini didukung oleh Indeks ETPD yang mampu mencapai skor maksimal 100 persen digital pencapaian tertinggi untuk kategori Kota.

“Tentunya prestasi ini juga tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi yang mumpuni dari berbagai stakeholder untuk mewujudkan pelayanan yang prima bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengungkapkan, Pemkot Yogyakarta mendukung penuh upaya pemerintah pusat melalui Bank Indonesia, untuk salah satunya dengan melakukan akselerasi terhadap Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP).

Terutama dalam transaksi yang dilakukan oleh OPD Pemkot Yogyakarta dalam menyediakan layanan publik yang telah menggunakan transaksi non tunai, serta upaya memperluas dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penarikan pajak dan retribusi dengan sistem pembayaran elektronik atau digital.

Selain itu, diharapkan adanya koordinasi antara OPD dan stakeholder diperkuat dengan pembentukan TP2DD. “Kami mendukung penuh upaya akselerasi elektronifikasi dan transaksi ekonomi keuangan digital yang diprakarsai oleh Bank Indonesia. Semoga kita semua dapat mengambil peran dalam memajukan pembangunan di Kota Yogyakarta, maupun bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Pemkot Yogyakarta juga senantiasa berupaya untuk terus memperluas implementasi QRIS Dinamis sebagai kanal penerimaan non tunai pada perangkat kerja untuk meningkatkan realisasi penerimaan dan transaksi digital.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan BPD terkait data penerimaan non tunai Pemda untuk terwujudnya monitoring dan evaluasi ketercapaian transaksi penerimaan daerah secara non tunai.

Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan literasi Sumber Daya Manusia (SDM) pemerintah daerah dan masyarakat agar pembayaran non tunai dapat meningkat dan terealisasi pembayaran non tunai di daerah.

“Kesemuanya itu, dalam rangka mendorong inovasi, percepatan dan perluasan ETP, serta integrasi ekonomi dan keuangan digital dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektivitas serta transparansi tata kelola keuangan,” katanya.

Selanjutnya Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad menjelaskan, hal yang paling penting adalah bagaimana digitalisasi ini di sosialisasikan kepada masyarakat dan bisa memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat.

"Harapan kami akan lebih mudah akses dari masyarakat kepada pebankkan maupun sistim perbankkan yang ada di daerah kota Jogjakarta. Asn menjadi motor penggerak untuk mengawali layanan digital," jelasnya. (Hes)