Smart City Dukung Entitas Pemerintahan Cerdas Inovatif

Danurejan – Yogyakarta merupakan salah satu dari 50 kota yang terpilih menjadi proyek percontohan implementasi Gerakan Menuju Provinsi Cerdas (Smart Province) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Direktur Layanan Aplikasi Informatika Kemkominfo, Bambang Dwi Anggono mengatakan, di tahun 2023 telah terpilih 2 dari 8 provinsi dan 50 dari 88 kota/kabupaten yang sebelumnya pada tahun 2022 sudah melalui proses penilaian dengan beberapa kriteria.

“Tahun 2023 ini merupakan era baru dengan penilaian kriteria yang lebih rinci, mulai dari sejauh mana kesiapan daerah, bagaimana visi misi pimpinan daerah, kemampuan keuangan daerah, indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE, dan tingkat koordinasi serta kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kota/kabupaten,” jelasnya pada kegiatan Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Dukungan Smart Province dan Smart City, pada Selasa (28/2) secara daring.

Bambang juga menambahkan, provinsi dan kota/kabupaten terpilih adalah wilayah prioritas untuk menjalankan program Smart Province dan Smart City, dengan mendapat pendampingan secara langsung dari tenaga ahli yang telah disiapkan, terutama dalam pengumpulan data dan penyusunan master plan.

“Untuk menjalankan program ini perlu kerja sama yang luas, perlu guyub dan sengkuyung, agar rencana program lebih terpadu dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. Dengan berfokus pada bagaimana koordinasi, kolaborasi, dan integrasi sistem antara pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten,” tambahnya.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyampaikan, tahun 2023 hingga 2027 memasuki fase kedua Jogja Smart Province (JSP) dengan mengutamakan nilai harmonisasi manusia Jogja dan teknologi. Dilanjutkan dengan percepatan informasi spasial, sebuah model transformasi kelembagaan dan pemanfaatan teknologi informasi.

“Impelentasi ini perlu dukungan dan komitmen bersama oleh para seluruh pemangku kepentingan, JSP juga perlu dikembangkan bersama dengan program smart city oleh kota/kabupaten di DIY. Bagi saya momen ini menjadi sangat penting, karena merupakan tonggak sejarah dan bukti kesungguhan dalam mengembangkan entitas pemerintahan yang cerdas inovatif dan berkelanjutan,” ucap Sultan HB X di Gedung Pracimosono, Komplek Kepatihan.

Sejalan dengan itu, Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan, Pemkot Yogyakarta menyambut baik dengan adanya program smart province. Dimana ke depan integrasi dan sinergi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota dan kabupaten di DIY akan semakin kuat.

“Pada prinsipnya kami mendukung penuh program ini, kami kan juga sudah punya jaringan yang nanti tinggal dikoneksikan dengan provinsi. Perencanaannya akan disusun dengan Bappeda dan teknisnya nanti bersama Kominfo,” ungkapnya. (Jul)