Pemkot Yogya Kedepankan Semangat Inklusi dalam Pendidikan   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta sering menjadi tujuan studi terap dari pemerintah daerah lain. Salah satunya Pemerintah Kota Salatiga yang melakukan kunjungan ke Pemkot Yogyakarta pada Rabu (3/1/2023). Kunjungan  terkait studi terap pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di Kota Yogyakarta.

Kunjungan Pemkot Salatiga itu dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Salatiga Wuri Pujiastuti didampingi asisten dan jajaran dinas terkait. Sedangkan dari Pemkot Yogyakarta kunjungan itu diterima oleh Sekda Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya bersama perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) serta Dinas Kesehatan.

“Kami sangat hormat kepada Kota Salatiga. Kota Yogya Sama halnya dengan Kota Salatiga soal kemajemukan. Kita kecil secara kewilayahan, tapi problematika kita tinggi karena multiras dan multisuku,” kata Aman, saat menerima kunjungan studi terap Pemkot Salatiga. di Balai Kota Yogyakarta.

Aman menegaskan Pemkot Yogyakarta mengedepankan semangat inklusi dalam pendidikan. Dengan konsep inklusi itu, lanjutnya,  pendidikan di Kota Yogyakarta harus terbuka bagi siapa pun. Di samping itu menyiapkan dan menyediakan apapun untuk mendukung sekolah inklusi, termasuk anak berkebutuhan khusus. Salah satunya ketersediaan fasilitas UKS.

“Semangat inklusi dalam pendidikan menjadi bagian yang tidak terelakkan sehingga inklusi dalam apapun. Oleh karenanya keberadaan UKS ini menjadi bagian tidak terelakan harus tersedia,” paparnya.

Subkoordinator Kelembagaan Sarana Prasarana Pendidikan Masyarakat dan PAUD, Dindikpora Kota Yogyakarta Anita Sri Madumurti menambahkan pembinaan UKS di SMP, SD, TK dan PAUD di Kota Yogyakarta dilakukan lintas organisasi perangkat daerah. Misalnya melibatkan Dinas Kesehatan dan Kementerian Agama.

“Pembinaan UKS lintas OPD. Sedangkan penganggaranya di Dinas Pendidikan secara bergiliran di bidang pendidikan SD, SMP dan TK/PAUD,” ujar Anita

Beberapa program untuk UKS di Kota Yogyakarta yang telah dilaksanakan antara lain pembinaan dokter kecil, orientasi kader kesehatan SMP/MTs, bimbingan remaja usia sekolah di madrasah, promosi kesehatan di sekolah dan pojok kependudukan. Pada pelayanan kesehatan misalnya pemberian obat cacing massal dan obat penambah darah.

Sementara itu Sekda Pemkot Salatiga, Wuri Pujiastuti mengatakan tujuan kunjungan itu untuk belajar terkait pengembangan UKS/M di Kota Yogyakarta. Menurutnya Kota Yogyakarta menjadi impian Kota Salatiga, sehingga menjadi pilihan kunjungan belajar. Untuk SD dan SMP di Salatiga dia menyatakan dilihat dari persentasenya untuk menuju seperti Kota Yogyakarta masih sangat jauh.

“Kami ke sini kaitannya ngangsu kawruh (belajar) kaitannya dengan UKS/M. Mohon bimbingan dan arahan agar Kota Salatiga seperti Yogyakarta. Apa yang kami terima di sini akan kita garap di Kota Salatiga,” ucap Wuri.(Tri)