Walikota buka Lomba Merangkai Janur Kuning SO 1 Maret

Tirakatan dan Lomba Merangkai Janur Kuning diselenggarakan dalam rangka Peringatan Serangan Umum 1 Maret ke 62 pada Sabtu malam (26/2) bertempat di Monumen SO 1 Maret titik 0 km. Dalam sambutan, Herry Zudianto mengungkapkan bahwa sejarah adalah perjalanan hidup yang hakiki. Begitu pula Serangan Umum 1 Maret adalah mata rantai sejarah yang pantas dikenang karena menentukan sekali. Selain SO 1 Maret menunjukkan bahwa masih tetap ada semangat rakyat mempertahankan kalimat yang dahulu diteriakkan para pejuang yaitu sekali merdeka tetap merdeka Serangan Umum 1 Maret menunjukkan pula rakyat ada di belakang Proklamasi Kemerdekaan yang diproklamirkan Sukarno-Hatta. Dengan SO1Maret bangsa-bangsa di dunia menjadi sadar bahwa Indonesia telah merdeka. Ini sebagai bukti keistimewaan Jogja yang rakyatnya memiliki jiwa perjuangan.


"Lomba janur kuning ini juga membuktikan rakyat tetap memiliki jiwa perjuangan dengan tidak berhenti tetap berkarya nyata. Kebhinekaan yang ada dimasyarakat dapat disatukan menjadi suatu sinergi untuk mewujudkan bangsa lebih bermartabat," demikian ungkap Herry Zudianto yang kemudian secara simbolis menekan tombol sirene bersama Muspida menandakan dimulainya lomba merangkai janur kuning.


Setelah itu dilaksanakan pula pemotongan tumpeng oleh Walikota Yogyakarta kemudian diserahkan kepada GBPH. Yudaningrat selaku ketua panitia dan kemudian dilaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang pelaku SO 1 Maret, Bapak Sunaryo GW.


Dalam laporan ketua panitia, GBPH. Yudaningrat menyatakan ada yang beda dalam peringatan SO 1 Maret tahun ini adalah digabungnya dengan Kirab Sepeda Ontel, komunitas sepeda onthel yang sekaligus melakukan Kongres komunitas ontel se-DIY yang juga dihadiri komunitas ontel seluruh Indonesia. (byu)