TOKOH LINTAS AGAMA BERIKRAR TEGUHKAN JOGJA KOTA TOLERANSI
“Kami umat beragama Daerah Istimewa Yogyakarta berikrar untuk menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, intern umat beragama, antar umat beragama dengan pemerintah demi Jogja yang damai, toleran dan tanpa kekerasan. Jogjakarta dari dulu sekarang, dan yang akan datang akan tetap menjadi kota toleran ( Jogja the City of Tolerance)”. Demikian bunyi ikrar bersama yang ditandatangani tokoh lintas agama se-DIY dan Walikota Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Jogja untuk Indonesia Damai ( Aji Damai ).
Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto berkeyakinan bahwa kerukunan antar agama di Yogyakarta akan terus dijaga dan dijungjung tinggi sehingga konflik yang timbul akibat perbedaan keyakinan akan diredam. Keyakinan ini disampaikan Walikota pada acara ikrar bersama tokoh lintas agama DIY dan perwakilan 64 lembaga kemasyarakatan, ormas, OKP, Pusat Studi, dan perorangan di Pendopo Balikota Yogyakarta, Kamis, (03/03).
Walikota menegaskan semangat toleransi di kota Yogyakarta telah dibangun sejak lama, dan bukan baru sekarang ini. Dirinya yakin konflik yang berkaitan dengan perbedaan keyakinan tidak akan terjadi di kota Yogyakarta. Karena masyarakat Yogyakarta sudah menyadari bahwa filosofi kebangsaan dibangun berdasarkan kebhinekaan yang terpancang pada lambang negara burung garuda. Walikota menekankan perlu adanya dialog, dan interaksi secara terus menerus serta membangun keakraban di antara sesama warga memiliki latar belakang berbeda dengan mengedepan rasa toleransi dan saling menghormati.
Menurut Aliansi Jogja Untuk Indonesia Damai (Aji Damai) hidup rukun, damai dan sejahtera merupakan kebutuhan dasar setiap umat manusia. Kebutuhan akan rasa perdamaian membutuhkan kesadaran semua pihak untuk saling menghargai keragaman, menghormati perbedaan, dan bersedia diri untuk mengedepankan budaya dialog, serta bekerja sama demi perdamaian.
Ikrar bersama tokoh lintas agama ditandatangani oleh perwakilan tokoh agama Kristen (PGI), Islam (PW NU DIYdan Muhammadyah DIY), Katholik (Kevikepan Yogyakarta), Budha (Walubi DIY) dan Hindu (Parisada Hindu).
Usai membacakan ikrar para perwakilan tokoh lintas agama bersama Walikota melepas sepasang burung merpati sebagai lambang perdamaian. (@mix)