Pemkot Yogya Siap Promosikan Budaya dan UMKM ke Inggris
Umbulharjo - Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi menerima kunjungan dari Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Head of Second Cities, Network and Strategy British Embassy Jakarta Farah Chaudhry di ruang kerja, Selasa (14/3). Pertemuan ini membahas kerja sama antara Inggris dan Kota Yogyakarta khususnya dalam bidang budaya dan UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak menyepakati untuk mempromosikan budaya dan UMKM yang ada di Kota Yogyakarta untuk dipromosikan di Inggris.
"Sebagai Kedutaan Inggris sangat senang bisa berkunjung hari ini. Kami membicarakan banyak kesempatan dan hal-hal terkait prioritas pembangunan di Pemerintah Kota Yogyakarta. saya sangat mendukung prioritas itu. Kami akan menindaklanjuti kerjasama ini," ujar Head of Second Cities, Network and Strategy British Embassy Jakarta Farah Chaudhry saat diwawancarai.
Hal tersebut disambut baik oleh Penjabat Walikota Sumadi. Farah Chaudhry berharap Indonesia khususnya Kota Yogyakarta dapat aktif mempromosikan kegiatan budaya yang dapat diperkenalkan ke masyarakat umum di Inggris dengan berbagai kesempatan yang ada.
"Kami mendukung pembangunan Kota Yogyakarta khususnya kerjasama di bidang kebudayaan dan kelestarian budaya di Kota Yogyakarta. Bagaimana Negara Inggris bisa memberikan keaslian dan mendukung kebudayaan Yogyakarta. kami sangat mau membantu dalam hal kelestarian ini," jelasnya.
Beberapa hal lainnya yang didiskusikan pada pertemuan ini juga mengenai usulan program sister city di Kota Yogyakarta. Dimana hal ini diharapkan menjadi kesempatan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta memperkenalkan budaya dan produk lokal ke mancanegara.
Oleh karenanya, dalam kesempatan ini Penjabat Walikota Sumadi berharap akan ada kesepakatan untuk memperkuat kerja sama baik dalam bidang budaya, sosial, ataupun UMKM.
"Selain budaya yang ingin ditonjolkan adalah UMKM khas Kota Yogyakarta seperti fashion, kuliner, kriya dan lain sebagainya, sehingga dibutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk mendukung pariwisata dan pelaku UMKM yang tidak bisa dipisahkan," katanya. (Hes)