Kotabaru Pilihan Wisata Malam Hari di Yogya
Gondokusuman-Sebagai kota wisata yang berbasis budaya, Kota Yogyakarta selalu memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Selain Malioboro, Tugu, dan Keraton Yogyakarta, para wisatawan juga memiliki pilihan destinasi lainnya, yakni kawasan Kotabaru yang menawarkan atmosfer indische dengan daya tarik yang luar biasa.
Untuk lebih meningkatkan daya tarik kawasan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan branding Kotabaru sebagai destinasi wisata malamnya Kota Yogyakarta.
Benar saja, bangunan-bangunan yang bernuansa indische, pedestrian yang tertata rapi, hingga deretan coffee shop dan restoran, jelas jadi pilihan tepat untuk menghabiskan malam.
Peluncuran branding ini dikemas dalam event Goedenavond Kotabaru atau selamat malam Kotabaru. Berbagai tenant berjejer rapi di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai dari Gramedia hingga KFC, Jumat malam (17/3/2023).
Dalam event ini para pengunjung diajak bernostalgia kembali ke era kolonial masa lampau. Acara tersebut memang sengaja menyuguhkan nuansa indische yang sejatinya sudah melekat kuat di kawasan Kotabaru.
Selain tenant kuliner dan kerajinan, event Goedenavond Kotabaru juga menyuguhkan live music, serta parade kostum gaya kolonial.
Gelaran yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini dibuka oleh Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi. Pihaknya berharap dengan diselenggarakannya event tersebut akan ada fungsi publikasi dan promosi mengenai aktivitas budaya, seni, ekonomi serta pariwisata Kotabaru di malam hari.
"Demikian pula optimalisasi potensi kawasan Kotabaru, dengan identitas kawasan heritage bernuansa indische-nya, akan dapat diperkuat dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pembentukkan forum komunikasi Kotabaru periode 2023-2028 sebagai bentuk keseriusan Pemkot Yogyakarta dalam penguatan branding Kotabaru. Forum yang terdiri dari banyak unsur ini diketuai oleh Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya.
Aman menjelaskan bahwa kawasan Kotabaru telah dikenal sejak jaman sebelum kemerdekaan dan kawasan ini telah tumbuh menjadi kawasan heritage yang unik, dengan bangunan bernuansa indische dengan segala macam daya tariknya.
Untuk itu pihaknnya hendak mengemas Kotabaru menjadi sebuah destinasi wisata berbasis budaya yang memegang peranan penting bagi pengembangan ekonomi di Kota Yogyakarta.
"Sehingga diperlukan langkah branding yang berbeda dengan Kawasan Cagar Budaya (KCB) lainnya, agar Kotabaru mempunyai posisi serta ciri khas yang kuat," ujarnya.
Kedepan segala aktivitas pembangunan maupun event-event yang dilangsungkan di Kotabaru harus disesuaikan dengan corak kolonial, agar proses branding sanggup berjalan beriringan.
Kesemuanya itu, tambahnya, ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan, perekonomian, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
"Serta agar selalu ada hal yang baru di Yogyakarta, sehingga wisatawan akan selalu datang ke Kota Yogyakarta karena banyak event-nya dengan ciri khas masing-masing yang ngangeni," ujarnya. (Han)