Pemkot Bersama Victory Plus Dukung Layanan Kesehatan Penderita HIV AIDS
Umbulharjo - Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi melakukan Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Yayasan Victory Plus tentang kerja sama dukungan orang dengan HIV dan AIDS secara komprehensif, Senin (20/3) di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta. Kegiatan ini juga dalam rangka Kota Yogyakarta menuju Three Zero HIV AIDS.
Perlu diketahui hingga saat ini jumlah kasus HIV di DIY menempati urutan ke-12 nasional yaitu 723 kasus dari Kemenkes sejak Tahun 2017. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY, jumlah kumulatif kasus HIV dari tahun 1993-2020 adalah 5.627 sedangkan kasus AIDS adalah 1.820. Urutan 3 besar kasus HIV/AIDS di DIY adalah Kota Yogyakarta, Sleman, dan Kabupaten Bantul.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengungkapkan, untuk kasus HIV paling banyak ada di Kota Yogyakarta tahun 2022 yaitu 1.392 disusul dengan Kabupaten Sleman sebanyak 1.360 kasus dan kabupaten Bantul 1.294 kasus. Sedangkan kasus AIDS, tertinggi terjadi di Kabupaten Bantul sebanyak 425, disusul dengan kabupaten Bantul sebanyak 422 kasus dan Kota Yogyakarta 291 kasus.
"Jumlah secara kumulatif di Kota Yogyakarta kasus mencapai 1488 kasus, menyesuaikan pengobatan penderita yang tidak berhenti sejak tahun 2004. Ada sekitar 60-70 orang pertahun yang menderita HIV AIDS. Kadang penderita ini bukan penduduk Kota Yogyakarta, karena dikota ini pelayanannya sangat lengkap jadi banyak juga yang terdata disini," katanya.
Sedangkan untuk kelompok usia yang mengalami HIV paling banyak berdasarkan Naskah Akademik Raperda DIY HIV AIDS Tahun 2022, penderita HIV AIDS pada kelompok 20-29 tahun yaitu 1736, disusul dengan kelompok usia 30-39 yaitu 1.661 kasus.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini pemerintah terus mensupport penderita HIV AIDS dalam melakukan pemeliharaan kesehatan yang dapat dilakukan di puskesmas di Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan, akan terus mendukung kegiatan yang sifatnya memberikan dukungan kepada penderita HIV AIDS di Kota Yogyakarta.
"Semoga nanti setelah penandatanganan ini menjadi sebuah usaha yang bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat Kota Yogyakarta terutama para penderita HIV dan AIDS," jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan, hal ini sudah menjadi tekad bersama bagaimana cara untuk menyejahterakan masyarakat terutama dibidang kesehatan dan pendidikan. "Saya berharap kerjasama ini bisa terus kita bangun terus dan kita jalankan sehingga cita-cita kita bersama bisa terwujud bersama. Semoga kerjasama ini bisa menjadi amal kita bersama," ujarnya.
Koordinator Pendukung Sebaya Victory Plus Magdalena mengatakan, terima kasih kepada Pemkot Yogyakarta yang ikut berkontribusi dalam mendukung dan memberikan perhatian bagi penderita HIV AIDS khususnya di Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan, ada sebanyak 17 anak ber NIK Kota Yogyakarta dengan rentan usianya 1-17 tahun, saat ini menderita HIV dan AIDS. Hal ini menjadi keprihatinan bersama dalam memberikan dukungan kepada mereka.
Menurutnya, hingga saat ini masih banyak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengalami diskriminasi seperti dikucilkan oleh orang di lingkungannya atau pekerjaannya karena takut tertular virus HIV. Padahal virus HIV tidak mudah menular, bahkan cara penularannya pun sangat terbatas.
"Masih banyak yang mendiskriminasi para penderita HIV dan AIDS ini. Padahal mereka memiliki hak yang sama dengan orang lain dalam kehidupannya. Namun tak jarang dari mereka masih merasa tidak mendapat keadilan. Oleh karenanya peran pemerintah sangatlah penting," katanya. (Hes)