lomba bercerita siswa sd

Salah satu ciri khas Yogyakarta sebagai kota pendidikan adalah tingginya minat baca serta kecepatan akses informasi.Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab XIII Pasal 48 (1) mengisyaratkan bahwa pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui tiga jalur yaitu keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Gemar membaca semestinya menjadi suatu kegiatan sejak dini yang berkesinambungan sehingga akan timbul kebiasaan yang tumbuh dengan sendirinya melalui pendampingan yang baik dari para orang tua maupun guru di sekolah.

Budaya lisan masih kental dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, tak terkecuali anak-anak. Di usia sekolah dasar, dimana rasa keingintahuan sedang mengalami taraf perkembangan, dengan memberikan informasi yang tepat melalui buku bacaan yang bermutu, akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan budi pekerti anak. Bermula dari ketertarikan akan sebuah buku, siswa akan terus mencari sumber informasi yang dibutuhkan dari buku lain, selanjutnya akan menceritakan apa yang dibacanya kepada teman atau siswa lainnya, demikian seterusnya. Dengan demikian tanpa sadar dengan bercerita dapat turut serta `menularkan` kebiasaan membaca siswa dan mendorong pertumbuhan budaya baca.

Untuk maksud tersebut, Perpustakaan Kota Yogyakarta setiap tahunnya mengadakan lomba bercerita bagi siswa tingkat SD. Pada tahun 2011 ini lomba diikuti oleh 89 siswa/siswi baik dari sekolah dasar negeri maupun swasta. Lomba dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori putra dan kategori putri dan dilaksanakan dalam 2 babak, yaitu penyisihan dan final. Babak penyisihan dilaksanakan tanggal 23 dan 24 Maret 2011. Ada 15 finalis untuk masing-masing kategori yang berhak mengikuti babak final yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2011 bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kota Yogyakarta Jl. Suroto No. 9 Kotabaru Yogyakarta. Dalam babak final nantinya akan dipilih 3 orang pemenang dari masing-masing kategori, yang selanjutnya akan dikirim lomba yang sama di tingkat propinsi.

Selain dalam rangka mengembangkan budaya baca sejak dini, lomba bercerita juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan akan budaya lokal maupun budaya nasional.  Sesuai dengan tema lomba bercerita tahun ini yakni `Tumbuhkan Nasionalisme dan Budaya Lokal dengan Cerita untuk Negeri`. Materi lomba berupa cerita pahlawan dan atau cerita rakyat/legenda nusantara yang bersumber dari buku-buku perpustakaan maupun koleksi pribadi. Adapun aspek yang dinilai oleh tim yuri yang berasal dari akademisi, sastrawan dan budayawan adalah penampilan, cara bercerita atau tehnik bercerita, penguasaan materi dan kemampuan/skill peserta lomba.

Lomba yang berlangsung tiap tahun ini telah berhasil mengantarkan 2 pemenangnya ke tingkat propinsi, bahkan berhasil memperoleh kejuaraan di tingkat nasional, selama 2 tahun berturut-turut yakni tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2011 ini diharapkan akan kembali mengulang kesuksesan seperti tahun-tahun sebelumnya.