DIALOG SEGORO AMARTO Dalam Rangka Pembukaan Musrenbang
YOGYA - Dalam rangka pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) KotaYogyakarta 2011, Pemkot Yogyakarta mengadakan dialog Segoro Amarto, Selasa malam(29/3) di Pendopo Balaikota. Hadir sebagai narasumber Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Henry Kuncoroyekti dan Pengamat Pendidikan dan Kebudayaan, Ki Sutikno. Acara ini diikuti Muspida Kota Yogyakarta, Kepala SKPD, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se Kota Yogyakarta.
Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto mengemukakan pembangunan merupakan persoalan komplek untuk mewujudkan cita-cita proklamasi yakni menjadikan Indonesia bangsa yang maju dan berdaulat. Pembangunan pada hakekatnya adalah membangun manusia sebagai subjek pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan harus dilandasi Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto (Segoro Amarto). Ada 4 prinsip yang melekat dalam Segoro Amarto dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, yakni kemandirian, kedisiplinan, kepeduliandan kebersamaan. Jiwa yang dibangun dalam Segoro Amarto adalah mengedepankan kata Kita daripada Aku. "Segoro Amarto merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat untuk pembangunan,khususnya penanggulangan kemiskinan dengan penekanan pada penguatan nilai-nilai budaya masyarakat yang tercermin pada sikap,perilaku, gaya hidup, dan wujud kebersamaan dalam kehidupan yang mencakup aspek fisik maupun non fisik" jelasnya.
Sementara itu, Ki Sutikno mengemukakan bagi pengemban visi, misi dan jiwa Segoro Amarto haruslah penuh pengetahuan dan pengertian, penuh semangat, dan kemauan dan sungguh-sungguh melaksanakan semua yang menjadi pengetahuan dan cita-citanya. Penerapan Segoro Amarto memiliki jiwa kemandirian, kedisiplinan, kepedulian dan kebersamaan.(ank)
Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto mengemukakan pembangunan merupakan persoalan komplek untuk mewujudkan cita-cita proklamasi yakni menjadikan Indonesia bangsa yang maju dan berdaulat. Pembangunan pada hakekatnya adalah membangun manusia sebagai subjek pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan harus dilandasi Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto (Segoro Amarto). Ada 4 prinsip yang melekat dalam Segoro Amarto dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, yakni kemandirian, kedisiplinan, kepeduliandan kebersamaan. Jiwa yang dibangun dalam Segoro Amarto adalah mengedepankan kata Kita daripada Aku. "Segoro Amarto merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat untuk pembangunan,khususnya penanggulangan kemiskinan dengan penekanan pada penguatan nilai-nilai budaya masyarakat yang tercermin pada sikap,perilaku, gaya hidup, dan wujud kebersamaan dalam kehidupan yang mencakup aspek fisik maupun non fisik" jelasnya.
Sementara itu, Ki Sutikno mengemukakan bagi pengemban visi, misi dan jiwa Segoro Amarto haruslah penuh pengetahuan dan pengertian, penuh semangat, dan kemauan dan sungguh-sungguh melaksanakan semua yang menjadi pengetahuan dan cita-citanya. Penerapan Segoro Amarto memiliki jiwa kemandirian, kedisiplinan, kepedulian dan kebersamaan.(ank)