Pemkot Yogya Siap Tempatkan Pedagang Pasar Sentul ke Shelter Sementara
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan penempatan pedagang Pasar Sentul ke shelter relokasi sementara di Jalan Babaran, Pandeyan. Rencananya penempatan pedagang Pasar Sentul ke shelter relokasi sementara setelah Idul Fitri 2023. Para pedagang direlokasi sementara karena Pemkot Yogyakarta akan merevitalisasi bangunan Pasar Sentul.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta dan pelaksana pekerjaan shelter relokasi sementara Pasar Sentul. Pihahnya menyebut dari hasil survei ke lokasi shelter, pembangunan sudah hampir 80 persen selesai. Ditargetkan sesuai kontrak pekerjaan pembangunan shelter selesai pada 6 April 2023.
“Karena sebagian tempat (shelter) sudah selesai, kemarin Dinas Perdagangan sudah melakukan penandaan masing-masing losnya untuk ditempati pedagang,” kata Veronica, Rabu (29/3/2023).
Dia menyatakan sudah mempunyai data dan koordinasi dengan pelaksana untuk menempatkan pedagang sesuai zona. Total ada 529 pedagang Pasar Sentul. Penempatan pedagang di shelter akan disesuaikan dengan zona produk yang dijual. Ada zona sayur, ikan, daging, ayam, kelontong, jajan pasar dan warung makan. Sedangkan penempatan pedagang di tiap zona akan dilakukan dengan pengundian.
“Kita bagi zona karena berkaitan dengan fasilitas yang diperlukan. Misalnya sayuran tidak terlalu banyak memerlukan air. Tapi kalau ayam daging ikan tentu butuh air. Ini tentu butuh fasilitas air dan saluran pembuangan sudah disiapkan,” paparnya.
Vero menjelaskan sudah melakukan beberapa kali sosialisasi terkait revitalisasi Pasar Sentul kepada semua pedagang dan siap mendukung. Termasuk penempatan pedagang ke shelter relokasi sementara Pasar Sentul di Jalan Babaran dengan cara pengundian. Rencana pengundian penempatan pedagang di shelter relokasi sementara dilaksanakan pada 10-11 April 2023.
“Setelah itu pedagang sudah mulai mencicil pemindahan barang-barang ke shelter. Harapannya setelah lebaran pada 24 April sudah mulai berpindah ke sana (shelter), sehingga awal Mei bangunan Pasar Sentul sudah dibongkar,” tambah Vero.
Pihaknya memastikan shelter yang akan ditempati para pedagang layak. Berdasarkan hasil survei fasilitas yang disediakan sudah memadai. Shelter yang dibangun terdiri dari 26 kios ukuran 3 x 3 meter, 540 los ukuran 2 x 1 meter dan 80 los ukuran 2 x 1,5 meter. Shelter dilengkapi dengan, toilet, kantor lurah pasar, musala, pos jaga, area parkir, bongkar muat, fasilitas listrik dan air.
“Kemarin ada sedikit pergeseran untuk fasilitas cuci karena ada yang belum tersedia di zona ikan dan zona warung makan. Fasilitas lainnya sudah cukup, kemarin juga sudah hujan, lihat kondisinya tidak ada yang menggenang dan kebocoran. Jadi bagus,” terangnya.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono menyampaikan,sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang perlu disediakan di shelter relokasi sementara Pasar Sentul. Pihaknya berharap pembangunan shelter itu bisa selesai pada Maret, karena tahap selanjutnya ada pemindahan pedagang Pasar Sentul.
“Pengerjaan shelter dimulai Februari. Model shelter mirip dengan shelter relokasi sementara Pasar Prawirotaman dulu. Setelah pedagang pindah, lalu kami akan lakukan pembersihan lahan di Pasar Sentul. Lalu kami akan lakukan pembangunannya,” tandas Hari. (Tri)
Keterangan foto 1 dan 4 Dokumen Diskominfosan saat pembangunan shelter relokasi sementara Pasar Sentul.
Foto 2 dan 3 dokumen Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta saat survei dan melakukan penandaan los di shelter relokasi sementara Pasar Sentul.