RAT KPRI Wiwara Sampaikan Laporan Pertanggungjawaban dan Rencana Kerja 2023
Umbulharjo-Dalam rangka agenda tutup buku tahun 2022. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wiwara menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang diikuti oleh segenap pengurus dan pengawas serta seluruh anggota koperasi.
Ketua KPRI Wiwara, Kadri Renggono mengatakan RAT tersebut bertujuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada para anggota tentang hasil kerja tutup buku 2022 serta menyampaikan rencana kerja dan rencana anggaran KPRI Wiwara tahun 2023.
"RAT merupakan salah satu indikator bahwa sebuah koperasi sehat dan mampu menjalankan usahanya dengan baik," katanya di ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Jumat (31/3/2023).
Selain itu, lanjutnya, RAT juga sebagai bahan evaluasi dan menganalisis apa saja yang menjadi kendala bagi anggota untuk kemudian dikaji bersama guna membangun KPRI Wiwara yang sehat dan lebih baik kedepannya.
"Seluruh anggota koperasi juga berperan dalam pembangunan koperasi ini, sehingga KPRI dapat terus mensejahterakan anggotanya," katanya.
Kadri menjelaskan simpanan anggota KPRI Wiwara pada awal 2022 hingga akhir 2022 terus mengalami peningkatan.
Untuk simpanan pokok, saldo per 1 Januari 2022 Rp 131 juta dan pada 31 Desember 2022 bertambah menjadi Rp 131,8 juta. Simpanan wajib saldo per 1 Januari 2022 Rp 7,2 M dan pada 31 Desember 2022 bertambah menjadi Rp 7,4 M.
Sementara itu, mewakili Penjabat Walikota, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi, UKM Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto mengatakan penyelenggaraan RAT merupakan elemen yang sangat penting.
"Hal ini bukan hanya untuk memenuhi kewajiban sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, tetapi juga karena di dalam RAT, terdapat berbagai indikator yang akan mampu menunjukan kualitas kinerja koperasi," ungkapnya.
Pihaknya berharap agar seluruh pengurus dan anggota KPRI Wiwara terus melakukan Inovasi agar KPRI Wiwara dapat bertransformasi menjadi sebuah lembaga publik yang semakin profesional, efisien, dan berdaya.
Pemanfaatan teknologi dapat dilakukan di berbagai lini kegiatan koperasi. Pada aspek pengelolaan administrasi misalnya, dapat dilakukan pembaharuan dengan menyajikan formulir pendaftaran dan pendataan anggota secara online.
"Pencatatan transaksi juga dapat dilaksanakan dengan lebih baik melalui penggunaan aplikasi. Selain itu, Koperasi dapat memanfaatkan berbagai media sosial yang populer di masyarakat seperti Facebook atau Instagram sebagai media promosi," bebernya.
Menurutnya penggunaan website yang menarik, dan informatif memiliki potensi sebagai sarana informasi yang baik untuk meningkatkan kredibilitas koperasi dan kepercayaan dari masyarakat. (Han)