ALAT PERAGA EDUKASI DARI SAMPAH

Alat peraga edukasi (APE) untuk memberikan pembelajaran bagi anak-anak kecil seusia TK atau PAUD ternyata bisa dibuat dengan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar kita. Demikian hal ini terungkap dalam Workshop Pengolahan Sampah Bagi Guru TK PKK se Kota Yogyakarta yang dilangsungkan di Aula Rumah Pemulihan Gizi, Jl M Sutoyo, Selasa (12/4).

Dalam workshop yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta ini mengambil tema pemanfaatan barang bekas/sampah untuk pembuatan alat peraga edukasi/pendidikan diikuti oleh 60 guru TK di Kota Yogyakarta.

Wakil Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti, dalam sambutan pembukaan workshop mengatakan bahwa guru TK mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan nilai-nila bagi anak-anak TK khususnya nilai-nilai kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup.

“Dari tangan guru-guru TK inilah bisa dikenalkan cara pengeloloaan sampah, beliau ini bisa menjadi teladan bagi putra-putrinya, Besar harapan apa yang didapatkan dalam workshop ini bisa diteruskan kepada anak-anak didik agar menjadi anak didik insane yang baik, berakhlaq baik dan memiliki nilai-nilai kebersihan dan kelestarian lingkungan.” Kata Haryadi Suyuti.

Sementara itu, narasumber workshop Ika Budi Maryatun, menjelaskan, banyak sekali alat peraga edukatif, yakni segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana untuk bermain namun memiliki nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan kemampuan anak yang bisa dibikin dari sampah.

Ditambahkan, berbagai alat peraga edukatif yang bisa dibuat dari bahan bekas/sampah ini bisa berwujud kartu huruf dan angka dari kardus bekas, kartu angka dari kardus bekas kartu gambar, buku dari bahan kain dan kertas bekas, bentuk geometri, piring kepik, puzzle, alat musik, boneka dan berhitung kepik.

Untuk memilih alat peraga edukatif yang tepat, Ika Budi Maryatun menjelaskan harus disesuaikan dengan usia dan minat anak, mudah dibuat dan dipergunakan, menarik untuk anak missal warna yang cerah, murah, tidak membahayakan dan bahan yang dipilih harus kokoh tidak mudah rusak biladibanting-banting oleh anak-anak. (hg)