WAWALI KOTA JOGJA PERINGATI HARDIKNAS BERSAMA SISWA SMAN07
Wakil walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, bertindak sebagai inspektur upacara bendera pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2011 di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Peringatan Hardiknas ini didiikuti para pengajar, karyawan dan siswa siswi kelas 10 dan 11 SMAN.7 Yogyakarta.
Haryadi dalam amanatnya mengajak para siswa sekota Yogyakarta, dan khususnya para siswa serta pengajar dan karyawan SMA Negeri 7 Yogyakarta untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dan tidak lupa menjunjung tinggi budi pekerti. Ajakan Haryadi ini sejalan dengan tema nasional Hardiknas 2011 yakni Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan sub tema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti. Kepada para siswa Haryadi juga berpesan agar memiliki rasa bangga dengan sekolahnya dan bangga pula menjadi pelajar kota Yogyakarta.
Haryadi menambahkan dalam konteks peringatan Hardiknas, saat dirasakan bangsa Indonesia adalah karakter bangsa sebagai pilar kebangkitan. " Bangkit merupakan sesuatu hal yang harus terus ada dalam diri bangsa Indonesia, terutama para pelajar dari tingkat TK , SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi," ujar Haryadi. Menurut Haryadi generasi muda saat ini kelak akan menggantikan generasi tua dalam estafet kepemimpinan bangsa serta bertanggung jawab akan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga usia 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk mencapai cita-cita ini diperlukan tiga hal yakni keinginan, spirit dan tindakan. "Ketiganya ini menjadi bekal kalian nanti dalam mempersiapkan Indonesia mencapai usia 100 tahun kemerdekaan. Untuk mencapai itu, maka harus dilakukan secara konsisten ,"ujar Wakil Walikota.
Sementara itu, Ibu Baniyah, Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum SMA Negeri 7 Yogyakarta mengatakan dirinya sangat setuju dengan tema Hardiknas tahun 2011 yakni pendidikan karakter sebagai pilar kebangsaan. Menurut Baniyah sudah saatnya pendidikan caracter building harus segera diterapkan. Meskipun disadari bahwa pendidikan karakter itu sudah diterapkan sejak dari keluarga, namun perlu juga ditumbuh-kembangkan lagi di sekolah-sekolah. "Pilar pendidikan itu tidak akan berdiri tegak apabila hanya menekankan pada segi pengetahuan (knowledge). Apabila hanya ditekankan pada pengetahuannya saja, maka yang didapat hanyalah kemampuan kognitifnya, sedangkan psikomotorik dan afekfifnya belum. Psikomotorik dan afektif ini minimal harus terbentuk melalui pendidikan karakter," ujar Baniyah.
Ditambahkan, pendidikan karakter ini akan diterapkan dan terintegrasikan sesuai dengan mata pelajaran yang ada dan tidak berdiri sendiri jika dimasukkan dalam kurikulum di sekolah.
Menurutnya, interaksi global yang sangat luas yang bisa diakses dengan dengan cepat dan mudah melalui dunia maya juga akan mempengaruhi. Di samping itu, dinamikanya juga sangat tinggi untuk anak-anak. Kehadiran dunia maya ini akan sangat bermanfaat bagi anak khususnya menambah kemampuan kognitifnya, namun di satu sisi akan mengurangi rasa kepedulian anak terhadap lingkungan. Sedangkan budi pekerti itu menurut Baniyah, terkembangkan melalui hubungan dengan orang lain. "Untuk membangun budi pekerti ini, kita harus bisa membekali dengan menanamkan keimanan dan ketaqwaan dalam keluarga sehingga akan tahu bagaimana dia harus bersikap," tegas Baniyah.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional di SMA Negeri 07 diisi dengan penyuluhan tentang bahaya Narkoba oleh Badan Narkotika Kota (BNK) Yogyakarta. Wakil Walikota yang juga ketua BNK kota Yogyakarta mengatakan berdasarkan kumpulan data yang diterima dari Badan Narkotika Nasional (BNN) saat ini, diperkirakan transaksi Narkoba perhari bahkan perjam kurang lebih Rp. 12 - 13 Miliar sedangkan pertahun diperkirakan transaksi narkoba sebesar Rp.160 triliun. "Ini sangat mengerikan. Jadi tentunya, saya tidak pernah bermimpi dan berharap bahwa ada anak SMA 7atau anak pelajar kota Yogyakarta yang terkena narkoba, terlibat dalam pergaulan bebas, dan mengkonsumsi minuman keras, dan hal negatif lainnya." harap Haryadi.
Haryadi berharap pelajar kota Yogyakarta, dan SMA negeri 7 Yogyakarta khusunya harus memiliki kekuatan dan komitmen untuk menolak adanya peredaran narkoba. Caranya dengan membangun karakter ini sebagai bagian dari kegiatan yang ada di sekolah seperti Pramuka, PMR dankegiatan posiitif lainnya. (@mix)