Teladan Pendidikan Islam di Yogya (Seri 2 - Selesai)

Pada saat yang sama Direktur Eksekutif Yayasan Asrama dan Masjid (YASMA) Masjid Syuhada Ahmad Mubarok Dawam saat diwawancara juga mengatakan, keistimwaan Masjid Syuhada selain pada sejarahnya juga dapat terlihat menarik pada kegiatan lembaga non formal dan lembanga formalnya yang dibawahi langsung oleh Yayasan Yayasan Asrama dan Masjid (YASMA) atau yang saat ini bernama Yayasan Masjid Syuhada.

Untuk kegiatan lembaga non formal, Ahmad mengatakan, sejak berdirinya masjid hingga sekarang kegiatan dakwah dan kaderisasi sangat diperhatikan dan terus dilakukan, diantaranya adalah kegiatan dalam dakwah, pengajian rutin hingga mendalami pendidikan Alqur’an.

“Yayasan Masjid Syuhada ini banyak sekali kegiatannya sejak awal berdirinya masjid ini. Selain dakwah dan kaderisasi juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti adanya kursus jurnalistik dan keluarga Sakinah,” katanya.

Selain Lembaga non formal juga terdapat lembaga formal atau bidang pendidikan yang sudah ada sejak tahun 1960 an. Dimana lembaga pendidikan ini kali pertamanya didirikan diantaranya pendidikan tingkat Taman Kanak (TK) dan Sekolah Tinggi Masjid Syuhada.

Seiring berjalannya waktu pada tahun 1995 berdiri pula Sekolah Dasar (SD) dan pada tahun 2004 berdirilah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Masjid Syuhada. “Sampai saat ini siswa yang ada di Masjid Syuhada selain mahasiswa berjumlah 950 orang mulai dari TK, SMPIT, SMA di Masjid Syuhad,” ungkapnya,

Tak hanya berkecimpung di lembanga formal dan non formal, kegiatan yang ada di Masjid Syuhada ini juga mengarah pada sosial ekonomi, dimana Masjid Syuhada memiliki berbagai macam  di bidang bisnis diantaranya seperti Laziz, Syuhada Catering, BMT, Syuhada Tour and Travel Umroh.

Selain itu, pada kegiatan Ramadan tahun ini, semakin melengkapi keistimewaan Masjid Syuhada dengan banyak kegiatan keagamaan seperti tarawih, membagikan takjil, tadarus dan adanya shalat malam atau shalat itikaf.

“Kegiatan Ramadan kali ini diisi dengan tarawih, memberikan takjil untuk berbuka puasa dimana Masjid Syuhada mengambil tema menu nusantara yang bahkan sempat tranding di twitter,” katanya.

Menu nusantara pun diambilnya dalam penyajian takjil yang akan diberikan ke jamaah. Takjil yang dimaksud adalah menu makanan nusantara yang setiap harinya diberikan kepada jamaah yang melakukan shalat dan berbuka di Masjid Syuhada.

Ia berharap, dengan banyaknya kegiatan dan nilai sejarah yang ada di Masjid Syuhada, semakin bisa meningkatkan kualitas yang ada pada masjid agar masyarakat lokal dan mancanegara dapat mampir untuk menilik nilai yang ada di Masjid Syuhada. (Hes)