Muda, Dinamis, Berbudaya, Semangat Dimas Diajeng Kembangkan Pariwisata Kota Jogja

Gondokusuman – Dimas Diajeng, merupakan satu hal yang dari tiap pribadi akan berlaku seterusnya, dan bukan sebatas kontestasi saja, tapi ini merupakan ajang untuk mengkonstruksikan karakter manusia Kota Jogja.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, dalam acara Penyematan Selempang Finalis Dimas Diajeng Kota Jogja 2023, pada Jumat (5/5) malam, di halaman Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Menurut Aman, ketika sudah menjadi bagian dari Dimas Diajeng maka akan berlaku seterusnya, bukan hanya sesaat, untuk ikut berperan membangun karakter masyarakat Kota Jogja yang mampu menangkap setiap dinamika yang terjadi.

“Sesuai dengan semangat Dimas Diajeng Kota Jogja yaitu muda, dinamis, dan berbudaya, maka inilah yang kita upayakan bersama, menangkap tiap perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar, ikut mendukung pembangunan Kota Jogja, dan terus melestarikan nilai-nila budaya, serta warisan budaya benda dan tak benda,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, para finalis Dimas Diajeng terpilih akan segera mengemban amanah menjadi duta wisata dan budaya periode 2023 hingga 2025, yang siap membawa dan memberikan kontribusi positif untuk pariwisata Kota Jogja.

“Dari 121 pendaftar telah melalui berbagai seleksi, mulai dari administrasi, psikotes dan wawancara pada bulan Maret dan April, terpilih 30 finalis yang akan mendapatkan materi public speaking, tata busana, make up, tepo seliro, serta budaya dan Bahasa Jawa. Kemudian akan tampil di acara puncak pemilihan Dimas Diajeng pada Juni mendatang,” katanya.

Melalui kegiatan ini, lanjut Wahyu, merupakan salah satu cara untuk mewadahi generasi muda yang peduli, akan pariwisata dari kebudayaan Kota Jogja, sekaligus bertujuan membentuk karakter generasi muda yang dinamis dan berbudaya.

“Dimas Diajeng Kota Jogja 2023 diharapkan dapat menjadi ikon, yang nantinya akan membawa citra positif bagi wisata dan budaya Kota Jogja, di tingkat nasional maupun internasional. Sehingga Kota Jogja dapat semakin dikenal secara luas,” tambahnya.

Pada acara tersebut, juga dilakukan peresmian Pit Stop Kota Baru, yang menjadi ikon Yogowes Monalisa, yaitu program wisata menikmati harmoni Jogja melalui lima jalur wisata dengan menggunakan sepeda. Dengan harapan Yogowes Monalisa sebagai sport tourism, menjadi daya tarik wisata baru di masyarakat. (Jul)