Rubi Penggerak Kampung Sains dari Karangkajen Raih Penghargaan Gubernur

Rubi Utami Varalin berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Perempuan Inisiator dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DIY. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara peringatan Hari Kartini di DIY bertempat di Bangsal Kepatihan, Rabu 3 Mei 2023.

Sebagai perempuan, Rubi Utami Varalin ikut andil dalam menggerakan dan memajukan kampungnya dengan salah satu program yang diinisiasi antara lain, Taman Baca Masyarakat (TBM) Rumah Asa, Gelaran Buku, Pemberdayaan Perempuan melalui Kelompok Ecoprint At Taqwa Berdaya serta ECO.J atau Ecoprint Jogja serta inisiasi lahirnya Kampung Sains pertama di Indonesia.

Di Indonesia sendiri pergerakan oleh perempuan tidak lepas dari perjuangan para sosok pahlawan, seperti R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, dan Rohana Kudus. Mereka adalah pionir dan menjadi inspirasi bahwa tak hanya laki-laki yang bisa menjadi panutan tetapi perempuan pun bisa berkontribusi besar untuk bangsa.

Selain itu, dalam proses mendapatkan penghargaan tersebut, istri dari Indra Suryanto, (42) ini mengungkapkan, pemilihan Perempuan Inisiator DIY diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari beberapa Kabupaten/Kota seperti Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.

"Diseleksi sampai 52 orang dan sampai akhirnya terpilih menjadi Perempuan Inisiator Tahun 2023. Sangat bersyukur karena tidak disangka-sangka menjadi salah satu inisiator yang terpilih, yang awalnya dulu hanya ingin meningkatkan literasi dan minat baca di masyarakat dengan take line buku berdaya bersama menjadi take line kami dari karya jadi buku dan dari buku jadi karya," ujarnya.

Untuk inisiasi yang dilakukannya adalah mendirikan Taman baca yang sudah didirikan sejak tahun 2009 dengan berbagai koleksi bersama sang suami yakni sebanyak 1200 buku. Dari situlah muncul ide dan membuka TBM di Kampung Karangkajen ini. "Belum tau namanya apa yang penting buka TBM dirumah dan berkembang sampai sekarang dan dibantu oleh Dinas Perpustakaan Kota Yogyakarta. Waktu itu sudah banyak dikunjungi dan banyak buku yang dipinjam," katanya.

Awalnya pengunjung TBM miliknya sebagian besar adalah anak-anak TK sampai SMP namun berjalannya waktu semakin banyak pengunjung bahkan dari luar kota ikut mengunjungi TBM Rumah Asa miliknya.

Sejalan dengan hal tersebut adanya Kampung Sain Karangkajen, dimana kegiatannya adalah riset mengenai bahan apa saja yang digunakan untuk membuat sebuah ecoprint namun ramah lingkungan.

Ia berharap Kampung Sains Karangkajen sebagai wujud giat literasi bangsa bisa menawarkan konsep pembelajaran yang menyenangkan, inspiring, menggugah rasa ingin tahu sehingga keinginan belajar terus bertumbuh.

Dengan menggunakan alat sederhana, ibu dua anak ini Muhammad Al Fatih (17) dan Muhammad Al Farisi (12), Rubi melakukan berbagai riset untuk menghasilkan bahan ecoprint yang ramah lingkungan.

Sebagian risetnya diantaranya Ruby meneliti apakah tawas salah satu bahan ramah lingkungan, danĀ  melakukan tes limbah, mengamati larutan pati, melakukan pengamatan serat kain, dan membuat pewarna menggunakan daun, kulit buah, ataupun biji buah, ranting dan lain sebagainya sebagai bahan yang ramah lingkungan. ''Kegiatan ini membuat masyarakat Kampung Karangkajen bertemu dan kami memiliki kekompakan serta terjalin komunikasi yang baik antar warga," ujarnya.

Untuk Kampung Sains Karangkajen Ruby mengungkapkan sangat luar biasa dimana kampung ini tergolong menjadi kampung wisata dengan memiliki rekam jejak pada tahun 2022 sebanyak 10.000 orang melakukan kunjungan.

"Kampung Sains Karangkajen ini berbeda dari kampung wisata lainnya. Dimana rata-rata kampung wisata lain menyediakan makanan dan keindahan alam, kalau di kami menyediakan eksperimental tour, experience tour, dan diwajibkan membuat souvenir buatan sendiri, mungkin ini yang membuat tertarik dan banyak dikunjungi" ujarnya.

Menarik bukan, jika warga ingin ikut belajar maka disediakan pembelajaran seperti pojok belajar roket air, robotik, simple sains, kitchen sains, pojok fermentasi, pojok membuat sabun alami, pojok ecoprint yang hingga saat ini sudah memiliki satu brand UKM yang dinamai Eco.J atau Eco Jogja.

"Alhamdulillah dengan apa yang kita usahakan dan kita kerjakan ini kita sampai pernah memberikan pembelajaran bagi 180 orang se benua Asia dan Ngean politeknik di singapura terutama dalam inovasi penelitian Eco.J ini. Kami ingin mengubah mindset mereka bahwa lulusan SD pun jika menekuni sesuatu akan menjadi passion mereka, sehingga mereka pun bisa berbangga hati lulusan SD pun bisa mengajar orang kuliah sampai orang luar negeri," jelasnya.

Pihaknya mengatakan, jika ingin berkunjung dan belajar bersama dengan Kampung Sains Karangkajen maka masyarakat bisa menghubungi melalui Instagram @Kampungsainskarangkajen atau via Whatsapp di 082231509997.

"Jika ingin belajar maka kami sediakan paket belajar yakni Rp 50 ribu per orang. Namun prinsip kita jika sekolah yang belajar pantang untuk ditolak. Jika hanya memiliki bajet minim maka tetap kami terima dengan menyesuaikan materi yang diberikan ke siswa salah satunya materi seni olah kain shibori 'celap celup'. Mereka bisa belajar tetapi menyenangkan," jelasnya. (Hes)