WALIKOTA JOGJA: RAJUTLAH PSSI DALAM BINGKAI MERAH PUTIH
Merasa prihatin dengan kericuhan yang terjadi saat digelarnya Kongres PSSI untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif PSSI masa bakti 2011-2015 beberapa saat lalu, Pembina Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram (PSIM) Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto dan pecinta sepak bola Yogyakarta mengadakan acara malam Renungan Keprihatinan untuk PSSI di wisma PSIM, Baciro Yogyakarta, Senin malam, ( 23/05).
Dihadapan supoter setia PSIM Brajamusti, Pengurus PSIM, Pimpinan Muspida Kota Yogyakarta dan warga masyarakat pencinta bola, Walikota mengungkapkan keprihatinannya melalui sebuah puisi yang diberi judul Sepak Bola Kebangsaan. Dalam puisinya Walikota mengajak para pemimpin untuk membalut hati dan merajut PSSI dalam bingkai Merah Putih. Walikota juga menyerukan kepada semua pihak untuk menyatukan hati dan asa, dan keluhuran niat untuk mengangkat martabat bangsa dengan menegakkan kejayaan sepakbola Indonesia khususnya PSSI. Ungkapan kegalauan hati kang Herrry Zudianto tertuang di dalam bait bait puisinya.
“Kawan, sahabat dan sudara
Saat ini dada terasa sesak,
Sedih, benci, galau dan gelisah
Karena martbat bangsa tercabik oleh ambisi di belakang bola
Itu mengingkari “ Sepak Bola Kebangsaan”
Itu mengkoyak...
Itu membantai...
Akan kebesaran dan martabat kita sebagai “bangsa”
Kawan, sahabat dan saudara Perih hati ini...
Lantas layakkah kita berdiam diri
Terbengong diantara segala amarah dan kegelisahan
Waktunya kita saling menguatkan
Waktunya kita bergerak
Bahwa kepak sayap” Sepak Bola Kebangsaan”
Tidak boleh luruh
Karena ini adalah “Laskar Garuda”
Bukan sekedar laskar pengejar gol kemenangan
Bukan sekedar laskar penghilang dahaga nafsu kepentingan
Karena ini Laskar Garuda
Laskar persatuan, penentu martabat bangsa
Tatkala 81 tahun yang lalu
Sebagaimana para pendahulu,
Dengan keluhuran niat untuk mengangkat martabat bangsa
Dari Jogja Laskar Garuda di dada PSSI digaungkan untuk perjuangan martabat bangsa
Untuk perjuangan martabat bangsa.
Maka malam ini mari kita satukan hati
Satukan asa untuk PSSI
Menuju kejayaan sepakbola Indonesia
Dari Jogja kita serukan
PSSI milik bangsa Indonesia
Selamatkan PSSI untuk martabat bangsa
Para pemimpinku..........
Rajutlah PSSI dalam bingkai Merah Putih”
Demikian penggalan bait puisi yang digubah dan dibacakan sendiri oleh Walikota Yogyakarta didepan peserta renungan yang mengenakan pita Merah Putih di lengan kanannya. Suasana terasa lebih kidmat lagi, ketika Walikota membacakan puisinya dengan hanya diterangi nyala lilin berwarna merah dan putih yang membentuk tulisan PSSI. Renungan keprihatinan juga dihadiri putra pendiri PSSI, Sarwan Hamid yang didaulat untuk membacakan doa.
Walikota juga juga menawarkan tempat di Yogyakarta seandainya PSSI ingin menggelar kongres susulan di Yogyakarta. Menurutnya masyarakat Jogja telah menyatakan kesediaannya untuk menyambut Kongres susulan PSSI di kota yang telah melahirkan organisasi persepakbolaan di negeri ini, jikalau PSSI mau menggelarnya di Yogyakarta. ”Kalau PSSI mau mneyelenggrakan kongres susulan di Yogyakarta. Kami terima dengan senang hati. Masyarakat Jogja juga siap membiayai. Asalkan harus dilaksakan di tempat ini ( monumen PSSI, Baciro Yogyakarta, red) dan dengan segala kesederhanaanya,” ujar Walikota Yogyakarta.
Walikota sekali lagi menegaskan tujuan renungan keprihatinan ini untuk menyelamatkan masa depan persepakbolaan di tanah air ini.
Usai membacakan puisi Walikota dan ratusan peserta renungan menggelar spanduk yang bertuliskan “Dari Jogja PSSI Berdiri untuk Perjuangan Martabat Bangsa Indonesia. Satukan Hati, Satukan Asa untuk PSSI Menuju Kejayaan Sepak Bola Indonesia. Save Our Indonesian Football”. (@mix).