Dimas Diajeng Promosikan Potensi Kota Yogya ke Dunia Luar
Pakualaman – Finalis Dimas Diajeng merupakan bagian dari bagaimana Kota Jogja merepresentasikan pariwisata dan budaya yang dimiliki. Mereka adalah brand ambassador untuk mempromosikan kekayaan dan potensi Kota Jogja ke dunia luar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko dalam kegiatan Pembekalan Finalis Dimas Diajeng Kota Jogja 2023, di Jambuluwuk (11/5). Pihaknya menyampaikan, ajang Dimas Diajeng juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan wawasan anak-anak muda, agar bisa mempromosikan tentang budaya dan wisata Kota Jogja ke masyarakat yang lebih luas.
“Setelah penyematan selempang beberapa waktu lalu, menandai babak baru Finalis Dimas Diajeng dalam mendarmabaktikan kemampuan dan potensinya, untuk pembangunan pariwisata Kota Jogja, di mana sektor pariwisata dapat dikatakan sebagai lokomotif yang dapat menarik gerbong atau sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, pembangunan, sosial, budaya,” jelasnya.
Magnet pariwisata Kota Jogja sejak dulu sudah luar biasa, lanjut Wahyu, itulah kenapa diperlukan cara-cara yang adaptif, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai adiluhung yang telah membentuk karakter pariwisata dan budaya Kota Jogja.
“Dari sekitar 400 ribu penduduk Kota Jogja, banyak yang menggantungkan kehidupan dan ekonominya dari sektor pariwisata, inilah kemudian melalui Dimas Diajeng harapannya bisa saling berkontribusi bagaimana memperkuat dan memberi nilai tambah pada sektor pariwisata, untuk kesejahteraan masyarakat Kota Jogja,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati mengatakan, Dimas Diajeng ketika telah dikukuhkan akan menjalankan masa bakti selama dua tahun, dengan dibekali pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan, untuk mengembangkan pariwisata Kota Jogja.
“Dari 121 pendaftar telah melalui berbagai seleksi, mulai dari administrasi, psikotes dan wawancara pada bulan Maret dan April, terpilih 30 finalis yang kami bekali terkait public speaking, ngadisaliro, dan ngadibusono menggunakan busana pakem Jawa, agar Dimas Diajeng dapat merepresentasikan pariwisata dan budaya Kota Jogja dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Selain pembekalan, lanjut Andrini, finalis Dimas Diajeng akan melakukan city tour menggali potensi wisata Kota Jogja dan menyampaikannya ke publik dengan cara masing-masing. Kemudian masa karantina, unjuk bakat melalui drama musikal, dan tampil di Grand Final pada akhir Juni mendatang. (Jul)