Distribusi Bahan Pokok Lancar, Inflasi Tetap Terjaga

Umbulharjo-Berbagai langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam menekan inflasi di Kota Yogyakarta membuat Pemerintah Kabupten (Pemkab) Banyumas ingin belajar dan meniru langkah-langkah tersebut.

Sekda Kabupaten Banyumas, Wahyubudi Saptono yang juga sebagai pimpinan rombangan menjelaskan pada bulan April 2023 tingkat inflasi month to month (m-to-m) di Kota Yogyakarta sebesar 0,2 persen.

"Sedangkan m-to-m di Kabupaten Banyumas pada bulan yang sama sebesar 0,37 persen. Itulah mengapa kami ingin belajar di Kota Yogyakarta" bebernya di ruang Sadewa Balaikota (30/5/2023).

Terkait langkah Pemkot dalam menekan inflasi, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menjelaskan upaya tersebut diantaranya adalah memastikan distribusi bahan kebutuhan pokok dari distributor tetap lancar.

"Selain itu menjaga kondisi psikologi masyarakat juga sangat penting agar masyarakat tidak melakukan aksi panic buying dengan membeli barang melebihi kebutuhan," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa bahan kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah cukup dan mudah diperoleh sangat penting dilakukan.

Pemkot juga rutin melakukan pemantauan langsung terhadap harga bahan-bahan pokok di berbagai pasar yang ada di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta sendiri, memiliki 29 pasar.

"Pengawasan terhadap peredaran bahan kebutuhan pokok juga terus kami lakukan. Jika ditemukan pelanggaran, maka akan langsung dilaporkan ke Satgas Pangan," katanya.

Aman menyebut ada tiga sumber inflasi yaitu harga yang diatur pemerintah seperti BBM. Lalu inflasi inti yang berkaitan seperti pendidikan misal harga kos-kosan.

“Ketiga inflasi karena barang yang kita konsumsi setiap hari seperti beras, cabe, daging, dan lain-lain,” ungkapnya.

Aman menyebut ada dua momen utama inflasi di Kota Yogyakarta meningkat. Pertama saat liburan lebaran ada kenaikan harga dan kedua natal dan tahun baru yang juga berpengaruh.

Tak sampai disitu, Pemkot Yogyakarta bekerjasama dengan Bulog dan Bank Indonesia mendirikan kios Segoro Amarto. 

Kios ini merupakan tempat penyelenggaraan operasi pasar di kota Yogyakarta dalam rangka menyediakan harga rujukan kepada pedagang pasar.

“Berdirinya kios ini bukan sebagai pesaing bagi para pedagang pasar. Tetapi, menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta serta menjadi rujukan harga-harga kebutuhan pokok di pasar” katanya. (Han)