71 Akseptor Ikuti Baksos KB MKJP Peringatan HUT Pemkot

Danurejan - Dalam upaya pencegahan stunting pada anak, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta giatkan program keluarga berencana. Salah satunya melalui bantuan sosial pelayanan KB MKJP yang diikuti 71 akseptor. Bekerja sama dengan RS Bethesda kegiatan ini sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Pemerintah Kota Yogyakarta, Rabu (7/6) yang dilaksanakan di RS Bethesda.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyampaikan dalam penanganan kasus stunting, keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan maupun penanggulangannya. Dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas maka perlu dilaksanakan program keluarga Berencana (KB) untuk mengatur kehamilan yang terencana.

“Apa yang dilakukan kita semuanya merupakan fakta nyata untuk mewujudkan penguatan ekosistem. Pembangunan keluarga merupakan modal sosial yang penting dari iklim kondusif dan merupakan pondasi agar menguatkan program yang lain seperti pencegahan stunting pada anak,” ungkapnya.

Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Edy Muhammad menjelaskan dalam upaya mewujudkan keluarga berkualitas, kegiatan bakti sosial pelayanan KB telah dilaksanakan setiap tahun. Dalam kegiatan Bakti Sosial Pelayanan KB MKJP IUD Implan dan MOW - MOP (7/7) diikuti oleh penerima KB  IUD sebanyak 31 akseptor, implan sebanyak 17 akseptor, Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 20 akseptor dan Metode Operasi Pria (MOP) terdapat 3 akseptor.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada RS Bethesda Yogyakarta, Kodim 0734, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, telah menjadi mitra kerja yang sangat baik dalam penyelenggara bansos serta akseptor yang mengikuti program KB. Untuk akseptor MOW dan MOP yang beralamat KTP Yogya akan mendapatkan total satu juta dipotong pajak yang terdiri dari pengganti jaminan hidup sebesar Rp 300 ribu  dan biaya recovery Rp 700. Sementara akseptor yang beralamat KTP luar Yogya hanya jaminan hidup sebesar Rp 300 ribu,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk kota dan pencegahan stunting pada anak. Oleh karena itu, bakti sosial ini tidak hanya program pelayanan KB, juga memberikan bingkisan sembako secara simbolis yang diwakili oleh Mantri Pamong Praja se Kota Yogyakarta. Program bantuan ini merupakan kerjasama dengan Kodim 0734, IBI Kota Yogyakarta dan PT Bulog.

Direktur RS Bethesda Yogyakarta, Purwoadi Sujatno menyampaikan rasa terima kasih telah melibatkan dan bekerjasama dengan RS Bethesda dalam melaksanakan pelayanan bakti sosial. “Kegiatan ini menjadi sangat luar biasa karena ditemukan perencanaan dan penanganan stunting yang juga dapat menjadi perencanaan untuk menanggulanginya agar menghadirkan generasi emas yang berkualitas,” tambahnya.

Salah satu akseptor asal Kemantren Mergangsan, Hartati (40) mengungkapkan mengikuti pelayanan KB MKJP MOW setelah memiliki tiga anak. Ia berharap, dengan menjalani MOW akan dapat menjalani rumah tangga dengan nyaman dan terfokus pada ketiga anaknya. “Saya memilih KB MKJP MOW karena menurut saya tidak ribet harus lepas pasang. Dengan melakukan KB saya bisa fokus kepada anak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan kehidupan anak-anak hingga dewasa nanti,” ungkapnya. (Chi)