The LoksTop 2 Promosikan UMKM Oleh-oleh Yogya Berkualitas
GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta terus mempromosikan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bisa berkembang dan meningkat kualitasnya. Salah satunya lewat Pameran The LoksTop 2 Oleh-oleh Khas Jogja Memang Top yang diadakan di Galeria Mal pada 13-18 Juni 2023. Beragam produk UMKM yang dipamerkan bisa menjadi pilihan buah tangan dari Kota Yogyakarta.
“Ini adalah salah satu upaya dari kita semua. Tidak hanya Pemkot Yogya, tapi kontribusi semua untuk bisa menumbuhkembangkan ekonomi riil di Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan kegiatan LoksTop,” kata Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya, saat pembukaan Pameran LoksTop 2 di Galeria Mal, Selasa (13/6/2023).
Pihaknya menegaskan karena pemeran LoksTop tahun ini sudah tahun kedua maka dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dibandingkan sebelumnya. Sudah ada kuratorial produk, penjaminan dan ada kegiatan business matching di pameran itu. Oleh sebab itu diharapkan kegiatan tersebut tidak berhenti setelah pameran.
“Untuk memastikan pameran berhasil atau tidak, ditentukan pascapameran. Maka kekuatan transaksional bukan di sini tapi berkelanjutan setelah pameran. Harapannya teman-teman terkait di lingkup pemkot memantau perkembangan pameran, pascanya apa yang terjadi. Indikator pameran bukan transaksi tapi setelah pameran ada progres,” terangnya.
The LoksTop 2 dengan tema Tampil Beda, Makin Gaya, dengan UMKM Jogja diikuti 42 UMKM di Kota Yogyakarta. Pameran menampilkan produk fesyen, kuliner dan kerajinan terpilih antara lain kain ecoprint, batik, tas, baju, sepatu dan sandal, kerajinan hiasan interior, aksesori kalung gelang serta kuliner seperti camilan keripik, kue, dodol jambu, sambal dan lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo menyebut total ada 177 peserta pelaku UKM yang mengikuti kurasi. Tapi yang layak memenuhi kualifikasi naik kelas ditampilkan di mal ada 42 UMKM. Para pelaku UMKM peserta pameran juga telah mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan. Dalam kesempatan itu juga diserahkan jaminan kematian kepada ahli waris pelaku UMKM di Kota Yogyakarta yang meninggal dunia.
“Kurasi produk secara langsung sampai berkunjung ke rumah produksi UMKM. Jadi ini ada nilai kelebihannya, biasanya UMKM yang disuruh datang ke dinas untuk kuras, tapi kami bersama mitra turun ke tempat produksi mereka. Artinya yang dipajang di pameran ini benar-benar merupakan pilihan sesuai dengan kualifikasi yang ditampilkan di mal,” jelas Tri Karyadi.
Menurutnya waktu penyelenggaraan pameran mengambil momentum hari libur sekolah sehingga harapannya tidak saja memperkenalkan produk ke lokal Kota Yogyakarta tapi juga ke wisatawan domestik. Dalam kegiatan para peserta pameran juga akan menerima edukasi terkait pengelolaan usaha lewat workshop, talkshow dan business matching dari Kamar Dagang Industri Indonesia.
“Pada pameran ini kami tidak mematok omzet. Itu bukan tujuan utama, tapi kalau nanti ada direct selling itu suatu tambahan nilai. Harapan kami adalah memperkenalkan dan mempromosikan produk dan umkm-umkm akan menerima edukasi-edukasi,” tambahnya.
Salah satu peserta pameran, Titi Prastistiyani mengaku terbantu dengan kegiatan itu untuk mempromosikan dan mendapat masukan dari masyarakat terhadap produk UMKM. Warga Minggiran itu mengembangkan produk dari barang bekas seperti tutup botol, alat dapur menjadi hiasan interior dinding sampai lampu hias. Bahan baku sampah tutup botol dibeli dari bank sampah di wilayahnya dan pengepul. Produknya sudah sampai ke kafe-kafe di Jakarta, Bali dan Singapura.
“Pameran ini sangat menarik dan bermanfaat untuk pelaku umkm, semoga kita bisa mendapatkan feedback yang bagus dari pengunjung. Produk kami recycling barang bekas yang kita olah jadi produk interior. Prinsip kami membuat yang tidak berharga menjadi bernilai. Awalnya botol kaca, alat-alat dapur, galon, sekarang kita mengeksplor tutup botol kita buat jadi wall deco,” ucap Titi warga Minggiran, Suryodiningratan.(Tri)