Pemkot Yogya Pastikan Kesehatan Hewan Kurban dan Ketersediaan Pangan   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan kesehatan hewan kurban dan ketersediaan pangan menghadapi Idul Adha 1444 Hijriyah atau tahun 2023. Pengawasan hewan kurban dilakukan sejak dari penjualan sampai saat penyembelihan. Termasuk memberikan pelayanan  penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta Kadri Renggono mengatakan salah satu upaya Pemkot Yogyakarta menghadapi Idul Adha tahun 2023 adalah menyiapkan pelayanan penyembelihan hewan kurban di RPH Giwangan. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta dan DIY juga meninjau kondisi RPH Giwangan pada Rabu (14/6/2023).

"Prinsipnya kita harus melindungi masyarakat supaya yang disembelih itu sehat. Cara menyembelihnya juga benar ada aturan kedokteran hewan dan syar’i, sehingga yang dibagikan dan dikonsumsi, prosesnya halal," kata Kadri saat pemantauan jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, di RPH Giwangan.

Pihaknya menjamin pelayanan penyembelihan hewan kurban RPH Giwangan memenuhi ketentuan agama, halal, sehat dan aman. Hewan kurban sebelum disembelih, dipastikan kondisinya sehat. Pemotongan daging hewan kurban menggunakan mesin gergaji besar dan digantung dalam crane.

"Kami juga sudah lakukan sosialisasi penyembelihan hewan kurban. Pengawasan lalu lintas hewan kurban dan produk asal  hewan, pemantauan penjualan hewan kurban di peternak dan pasar tiban untuk memastikan daging kurban yang masuk ke Kota Yogyakarta memenuhi syarat-syarat. Kami juga akan monitoring  saat penyembelihan hewan kurban," terangnya.

Menurutnya momentum Idul Ada tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Karena data menunjukan misalnya daging sapi tidak terlalu signifikan berpengaruh pada inflasi, meskipun harga daging sapi stabil tinggi di atas harga acuan. Sedangkan terkait ketersediaan pangan, pihaknya menilai secara umum pasokan ketersediaan pangan mencukupi dan harganya terkendali.

"Insya Allah semuanya (kebutuhan pangan) tersedia. Baik yang ada di Bulog dan pasar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk pada saat perayaan Idul Adha," tambah Kadri.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana menyatakan sudah melakukan pengawasan hewan kurban di pasar tiban di 7 lokasi dengan sekitar 400 ekor hewan kurban. Dari hasil pengawasan sementara itu secara umum kondisi hewan kurban yang dijual di Kota Yogyakarta sehat. Hewan juga wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta merencanakan pada tahun 2023, RPH Giwangan akan melayani penyembelihan dengan kuota sapi 275 ekor dan kambing/domba 160 ekor mulai saat Hari Raya Idul Adha sampai H+3.

“RPH Giwangan juga menerima pemotongan hewan kurban Idul Adha. Pendaftaran layanan RPH Giwangan melalui Baznas Kota Yogya. Saya sarankan untuk takmir masjid atau panitia yang tidak memiliki tempat yang luas bisa mendaftarkan penyembelihan ke Baznas,” papar Suyana.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemda DIY Tri Saktiyana mengucapkan terima kasih atas persiapan yang dilakukan Pemkot Yogyakarta untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha. Meskipun kegiatan Idul Adha rutin disiapkan setiap tahun, tapi terkait hewan kurban harus dipastikan sehat. Pihaknya menegaskan saat ini kondisi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah reda dan hampir tidak ada di DIY. Tapi muncul penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang bisa menyerang hewan kurban.

“Muncul penyakit baru LSD semacam luka-luka. LSD tetap kita waspadai, tapi ini bukan penyakit zoonosis yang bisa menular pada manusia. Saya yakin Kota Yogya sudah bekerja keras menjamin kebagusan hewan kurban. Sejak awal hidup sampai akhir bagaimana cara menyembelih dan sebagainya,” tandas Saktiyana. (Tri)